Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi Kota Tua, Erick Thohir Ingin Bangun Fasilitas yang Ramah untuk Turis Lokal

Kompas.com - 29/04/2021, 06:45 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sepakat untuk merevitalisasi kembali kawasan Kota Tua-Sunda Kelapa melalui pembentukan perusahaan patungan pengelola kawasan wisata tersebut.

Perusahaan patungan tersebut terdiri dari PT Jakarta Tourisindo (Jakarta Experience Board), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC (Persero) dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, kerja sama ini diarahkan untuk membangun pasar turis lokal atau domestik di tengah momentum pemulihan ekonomi nasional. Fokus pada pembangunan turis lokal itu, menurut dia, berdasar pada data tren turis domestik yang berada pada kisaran 78 persen secara nasional.

Baca juga: Erick Thohir Ingin Holding Asuransi BUMN Tiru Kesuksesan Perusahaan Raksasa China

"Sudah saatnya kita membangun apa yang disebut dengan turis lokal, kita tidak boleh hanya berfokus pada turis internasional," kata Erick dalam keterangan resminya, Kamis (29/4/2021).

Bagi mantan bos Inter Milan itu, pembentukan perusahaan patungan ini menjadi momentum untuk memanjakan fasilitas pariwisata bagi turis lokal.

Pasalnya, selama ini pemerintah cenderung tidak menaruh perhatian pada pelayanan bagi turis lokal tersebut.

"78 persen kunjungan pariwisata itu didominasi oleh turis lokal, oleh karena itu, kita tidak segan-segan memastikan membangun fasilitas yang friendly bagi turis lokal," ujar pendiri Mahaka Media itu.

Baca juga: Bertemu Bima Arya, Apa yang Dibahas Erick Thohir?

Sebagai informasi, kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah (BUMN dan BUMD) dalam merevitalisasi Kota Tua dan Sunda Kelapa melalui joint venture ini bertujuan membangkitkan
kawasan itu menjadi destinasi wisata kelas dunia.

Pembentukan JV sebagai pengelola kawasan juga diharapkan menjadi angin segar bagi percepatan perkembangan kawasan
Kota Tua - Sunda Kelapa sebagai destinasi wisata yang ramah pejalan kaki di utara Jakarta.

Tidak hanya mendongkrak sektor pariwisata, pengelolaan kawasan juga diharapkan memberi kontribusi dengan menggerakkan roda perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan warga
sekitar kawasan Kota Tua-Sunda Kelapa. Salah satu tujuannya yaitu memulihkan sektor pariwisata yang sempat terpuruk selama pandemi Covid-19.

Baca juga: Ketika Luhut Puji Menteri BUMN Erick Thohir

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com