Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahlil Lahadalia, Mantan Sopir Angkot yang Bakal Bawa 3 Investasi Baru ke Indonesia

Kompas.com - 29/04/2021, 10:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo membentuk Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjadi Kementerian Investasi. Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia kemudian dilantik menjadi Menteri Investasi.

Bahlil dilantik bersama Nadiem Makarim di Istana Negara pada Rabu sore, (28/4/2021). Bahlil dipercaya mengurus investasi karena memiliki latar belakang seorang pengusaha dan menggeluti beberapa usaha sekaligus.

Pria kelahiran Maluku Tengah ini meniti karir dari nol. Siapa sangka, dia pernah menjadi sopir angkot saat bersekolah di tingkat menengah atas dan menjadi pedagang kue.

Baca juga: Naik Jadi Menteri Investasi, Ini PR Bahlil dari Presiden Jokowi

Setelah dilantik menjadi menteri, Bahlil lantas bekerja mengikuti arahan presiden. Dia mengaku akan bersungguh-sungguh mendatangkan investasi, baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA).

Tujuannya satu, yakni menumbuhkan ekonomi Indonesia dan lapangan pekerjaan baru bagi tenaga kerja. Menumbuhkan investasi baginya sama saja dengan menumbuhkan ekonomi, menumbuhkan lapangan pekerjaan, serta menumbuhkan peringkat kemudahan berusaha (ease of doing business/EoDB).

Oleh karena itu, Presiden Jokowi meminta Bahlil untuk mengurus semua pengusaha tanpa pandang bulu. Pengusaha besar maupun pengusaha kecil, pengusaha nasional maupun pengusaha asing, harus dilayani sesuai dengan aturan yang berlaku.

Hadirnya Kementerian Investasi diharapkan menambah investor percaya diri, karena investasinya telah diatur di tingkat kementerian. Tugas kementerian ini adalah menggabungkan investasi prioritas dari kementerian teknis terkait, hingga menyusun target investasi pada tahun 2022 dan seterusnya.

Baca juga: Bahlil Sebut BKPM Sudah Selesaikan Investasi Mangkrak Rp 474,9 Triliun

"Ini akan menjadikan fokus poin di mana kami mengurus investasi bukan hanya di dalam negeri, tapi di luar, tidak hanya di pusat, tapi di daerah. Dan tidak hanya (investasi) yang besar, tapi yang kecil. Supaya bisa menciptakan transformasi ekonomi," sebut Bahlil dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (28/4/2021).

Investasi Rp 900 triliun

Setelah menjabat, Bahlil memiliki sederat pekerjaan rumah. Maka itu, dia sudah mengambil ancang-ancang menjalani tujuan jangka pendek, yakni menggenjot target investasi senilai Rp 900 triliun tahun ini.

Target tersebut berasal dari perintah Presiden Jokowi, sebab Bappenas hanya menargetkan sebesar Rp 856 triliun.

Bukan sembarang investasi, target tersebut harus dipenuhi oleh investasi yang berkualitas, dan berimbang antara Pulau Jawa dengan luar Pulau Jawa.

Adapun sepanjang kuartal I 2021, realisasinya sudah mencapai Rp Rp 219,7 triliun, termasuk dari penyelesaian investasi mangkrak senilai ratusan triliun.

Realisasi itu tumbuh 2,3 persen secara kuartalan (quarter to quarter/QtoQ) dan 4,3 persen secara tahunan (year on year/yoy), yang mampu menyerap tenaga kerja sebesar 311.793 orang.

Sebaran investasi dari PMA dan PMDN sudah unggul di luar Pulau Jawa dengan porsi mencapai 52,1 persen. Total investasi di luar Jawa mencapai Rp 114,4 triliun atau naik 11,7 persen.

Sedangkan di Pulau Jawa sebesar Rp 105,3 triliun dengan porsi 47,9 persen atau turun -2,7 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com