Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN KARIER KOMPASIANA] Pentingnya Magang bagi Mahasiswa | Sales yang Kerap Disepelekan | Menekuni Profesi "Voice Over Talent"

Kompas.com - 29/04/2021, 18:18 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Tidak hanya di kelas ketika belajar, kini peluang untuk lebih mengembangkan diri lebih terbuka bagi mahasiswa.

Meski sudah ada program magang dari kampus, misalnya, tapi untuk lebih mengenal dunia kerja sudah bisa dilakukan kapan saja --asalkan bisa mengatur waktunya.

Sebagai contoh, misalnya, seorang mahasiswa aktif juga bisa mengembangkan dirinya dengan menjadi seorang pekerja lepas (freelancer).

Memang akan berbeda rasanya, tapi selain dapat pengalaman dan pembelajaran non-akademis, mencoba hal-hal seperti itu sangat membantu. Apalagi jika mendapat bayaran juga untuk menambah penghasilan.

1. Inilah Alasan Mahasiswa Harus Mengikuti Program Magang

Banyak mahasiswa yang menganggap karena sudah belajar akademik di kampus, seringkali merasa sudah cukup bekal untuk terjun langsung ke dunia kerja.

Oleh karena itu ikut kerja praktik atau magang saja masih dianggap kurang, meski itu sangat membantu mahasiswa mengenal dunia kerja secara nyata.

Padalah untuk saat ini ada banyak perusahaan yang menawarkan lowongan magang untuk mahasiswa.

"Magang menjadi waktu yang tepat untuk mengasah kemampuan dan memperdalam minat dalam bidang yang sudah kamu pelajari di kuliah," tulis Kompasianer Amelia Nur Fauziah. (Baca selengkapnya)

2. [Ketika] Profesi Sales Dipandang Sebelah Mata, Biarlah Uang yang Berbicara

Memang tidak semua perusahaan memberikan gaji bulanan sebesar UMK karena biasanya gaji pokok mereka dibuat kecil agar mereka mengejar insentif untuk meningkatkan penghasilan.

Oleh karena itu, tidak sedikit dari pencari kerja ini sudah lebih dulu menolak pekerjaan sebagai sales sebelum mengetahui lebih jauh.

Sejatinya, tulis Kompasianer Indra Mahardika, stigma yang ada di sebagian masyarakat hanyalah karena mereka mengeneralkan sales yang ditemui dengan semua profesi sales yang ada.

"Banyak kisah di mana sales seakan menemukan teman baru, keluarga baru ataupun jaringan baru karena pekerjaannya sebagai sales," lanjutnya.

Makanya tidak perlu kaget jika seringkali terbangun kedekatan personal dan psikologis antara sales dan konsumen. (Baca selengkapnya)

3. Hal-hal Penting dalam Menekuni Profesi "Voice Over Talent"

Kini profesi 'voice over talent' semakin banyak yang meminatinya. Peluang bisnisnya juga ke depan makin banyak terbuka bagi seorang pengisi suara.

Seperti yang Kompasianer Sigit Eka Pribadi lakukan sekarang melakoni profesi voice over talent sebagai pekerjaan sampingan.

Akan tetapi tidak mudah untuk bisa langsung "nyemplung" melakukan pekerjaan ini. Sebagai pengisi suara, misalnya, mesti bisa memahami teknik membaca naskah.

"Seorang voice over talent harus mengetahui titik penjedaan suatu narasi naskah yang dibaca, dan dapat mengucapkannya secara bulat, jelas dengan intonsi yang stabil," tulis Kompasianer Sigit Eka Pribadi. (Baca selengkapnya)

***

Silakan ikuti konten-konten menarik lainnya seputar dunia pekerjaan lewat subkategori Kompasiana: Karir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com