Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Rencana Erick Thohir Bentuk Holding BUMN Pangan, Apa Manfaatnya?

Kompas.com - 30/04/2021, 06:32 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain berencana membentuk holding BUMN Ultra Mikro, kali ini pemerintah juga akan membentuk holding BUMN Pangan.

Pembentukan ini pun diinisiasi oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Lalu sebenarnya apa itu holding BUMN Pangan dan apa manfaatnya?

Baca juga: Tak Masuk Holding BUMN Pangan, Ini Kata Dirut Bulog

PT RNI sebagai induk

Holding BUMN Pangan merupakan gabungan dari delapan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pangan.

Kedelapan perusahaan BUMN tersebut terdiri dari PT RNI (Persero), PT PPI (Persero), Perum Perikanan Indonesia, PT Perikanan Nusantara (Persero), PT Garam (Persero), PT Pertani (Persero), PT BGR Logistics (Persero), PT Berdikari (Persero), dan PT Sang Hyang Seri (Persero).

Dari semua perusahaan ini, PT Rajawali Nusantara Indonesia alias RNI (Persero) yang ditunjuk sebagai induk holdingnya.

Rampung di Kuartal III 2021

Direktur Utama RNI Arief Prasetyo mengatakan, pihaknya berharap pembentukan holding ini bisa rampung pada kuartal III tahun ini.

"Proses berikutnya setelah itu dilakukan harmonisasi Rancangan Persturan Pemerintah atau RPP untuk PP Holding yang kita semua berharap bisa terjadi di kuartal III Tahun 2021," ujar Arief saat press conference virtual, Kamis (29/4/2021).

Menurut dia, pembentukan Holding BUMN ini masuk ke dalam konsolidasi holding pangan melalui proses pembahasan antar Kementerian yang selanjutnya akan dilakukan penggabungan.

Saat ini, RNI sedang melakukan kajian-kajian dan pembahasan antarkementerian.

Baca juga: RNI Beberkan Alasan Dibentuknya Holding BUMN Pangan

Pembahasan masih seputar upaya perubahan bentuk hukum ke perseroan bagi Perum Perindo.

"Ini perlu dukungan dari semua pihak mengingat Menteri BUMN telah menyampaikan dalam rapat terbatas kepada Presiden Joko Widodo, kemudian didampingi oleh seluruh kementerian terkait untuk pembahasan lebih detail," kata Arief.

Alasan dibentuknya holding BUMN pangan

Arief juga membeberkan ada beberapa alasan yang melatarbelakangi mengapa holding pangan BUMN dibentuk.

"Pertama adalah saat ini tingkat ketahanan pangan kita masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan Global Food Index, angkanya 62 dari 113 negara," ujar dia.

Kedua, adanya beberapa isu terkait peningkatan inklusivitas atau kesejahteraan para petani, nelayan hingga peternak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com