Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi AS Tumbuh 6,4 Persen di Kuartal I-2021

Kompas.com - 30/04/2021, 07:44 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

WASHINGTON, KOMPAS.com - Perekonomian Amerika Serikat (AS) mulai menunjukkan pemulihan pada kuartal I-2021 ini.

Hal itu terlihat dari laporan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021 yang mencapai 6,4 persen (year on year).

Dilansir dari CNN, Jumat (30/4/2021), laporan Kementerian Perdagangan setempat tersebut lebih tinggi dari proyeksi para ekonom. Selain itu, data pertumbuhan ekonomi tersebut juga lebih baik bila dibandingkan kuartal terakhir tahun lalu yang tercatat sebesar 4,3 persen.

Baca juga: Masih Terkontraksi, Pertumbuhan Ekonomi RI Diproyeksi Minus 0,5 Persen hingga Minus 1 Persen di Kuartal I 2021

Bila melihat kinerja pertumbuhan ekonomi AS secara historis, kinerja perekonomian yang tumbuh di kisaran enam persen menunjukkan pertumbuhan yang melejit.

Namun demikian, perlu diketahui, pandemi Covid-19 membuat situasi menjadi berbeda.

Meski proses pemulihan ekonomi lebih cepat dari yang diprediksi, namun kondisi perekonomian masih jauh dari situasi normal.

Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat pada kuartal I tahun ini tercatat mencapai 19,1 triliun dollar AS.

Angka tersebut masih di bawah kondisi kuartal IV tahun lalu yang sebesar 19,3 triliun dollar AS.

Baca juga: Bidden Ajukan Belanja Stimulus Rp 26.000 Triliun, Ekonomi AS Diproyeksi Tumbuh 6,6 Persen

Untuk diketahui, perekonomian Amerika Serikat mulai mencatatkan kontraksi atau minus pada kuartal I tahun lalu.

Perbaikan dari kinerja perekonomian AS di awal tahun ini sebagian besar didorong oleh konsumsi masyarakat.

Bentuk konsumsi tersebut antara lain dengan pembelian mobil, makanan dan minuman serta jasa seperti restoran dan akomodasi.

Lonjakan konsumsi tersebut menunjukkan tingkat kepercayaan konsumen yang mulai meningkat seiring dengan proses distribusi vaksin.

Selain itu juga diiringi dengan pemberian stimulus oleh pemerintah setempat.

Baca juga: Siap-siap, Orang Kaya di AS akan Kena Pajak hingga 43 Persen

Namun demikian, di sisi lain, data ketenagakerjaan menunjukkan masih banyak masyarakat yang tidak bisa bekerja karena pandemi.

Data Kementerian Ketenagakerjaan AS menunjukkan, per pekan lalu, sebanyak 553.000 pekerja mengajukan permintaan untuk mendapatkan tunjangan pengangguran.

Jumlah tersebut lebih besar dua kali lipat bila dibandingkan dengan masa-masa sebelum pandemi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com