Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei IDEAS: 97,6 Persen Keluarga Miskin Patuh Protokol Kesehatan Selama Pandemi

Kompas.com - 30/04/2021, 12:05 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) memotret kehidupan keluarga miskin selama masa pandemi Covid-19.

Direktur IDEAS Yusuf Wibisono mengatakan, berdasarkan hasil penelitian IDEAS, keluarga miskin sangat patuh terhadap protokol kesehatan yang berlaku.

Tercatat, ada sebanyak 97,6 persen responden yang mengaku mematuhi protokol kesehatan dan hanya 2,4 persen responden yang mengaku tidak patuh protokol kesehatan.

Baca juga: Jelang Peringatan May Day, Menaker Minta Buruh Taat Protokol Kesehatan dan Belajar dari Kasus India

"Dari hasil tersebut kami melihat dengan patuhnya masyarakat akan prokes membuat mereka tidak terkena Covid-19. 99,4 persen responden kami mengaku bahwa anggota keluarganya tidak terkena Covid-19 sama sekali, kalaupun kena, mereka mengakunya hanya sebatas isolasi mandiri saja, tidak terlalu parah," ujar Yusuf dalam pemaparan hasil riset secara virtual, Jumat (30/4/2021).

Yususf membeberkan, protokol kesehatan yang dipatuhi keluarga miskin yakni memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, hingga memakai face shield.

"Hanya saja dari jenis protokol kesehatan yang dipatuhi, keluarga miskin paling sulit untuk mematuhi prokes tidak berkerumun. Sementara prokes yang paling mereka patuhi adalah memakai masker dengan persentase sebanyak 97,1 persen," ungkap dia.

Perlu diketahui, survei ini dilakukan kepada 1.013 kepala keluarga miskin yang diselenggarakan sepanjang 7 Januari-11 Februari 2021.

Baca juga: Kasus Covid-19 Klaster Perkantoran Naik, Menaker Ingatkan Disiplin Protokol Kesehatan

Metode yang digunakan dalam survei ini adalah wawancara tatap muka dengan kuesioner semi terbuka untuk mendapatkan data dari responden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com