Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN DIGITAL KOMPASIANA] Handphone Baru dari Uang THR | Kesepian di Media Sosial | Manfaat Google Trend bagi Pegiat Media Digital

Kompas.com - 30/04/2021, 15:35 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Keinginan untuk upgrade handphone selalu ada, apalagi setelah cairnya uang tunjangan hari raya (THR) dari kantor.

Tambahan uang tersebut memang biasanya dialokasikan untuk kebutuhan perayaan lebaran nanti, tapi jika sudah bisa ditutupi dengan gaji bulanan, mengapa tidak?

Ya, dengan hitung-hitungan secara matang tadi, rasa-rasanya mengganti handphone lama dengan yang baru cukup bisa dipahami.

Namun, ada yang mesti kita ingat, sebelum meluncur ke toko maupun membelinya secara online, maka kita mesti cermat dalam memilih handphone baru.

1. Belilah HP yang Sesuai dengan Fungsi dan Budget Anda di Kantong

Kompasianer Heri Bertus memiliki kebiasaan saat ingin membeli handphone baru, maka mencari info terlebih dahulu tentang jenis HP yang diingin.

Setelah itu barulah memerhatikan kondisi keuangan yang ada dan fungsi dari handphone baru itu untuk apa.

"Jadi saya bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat, sehingga saya dapat membuat sebuah perbandingan (comparison) dari segala HP yang berbeda merek," tulis Kompasianer Heri Bertus.

Namun, ada baiknya juga agar lebih selektif memilih handphone yang akan dibeli.
Bukan karena mau pamer barang-barang yang bermerek (branded), lanjutnya seolah-olah kita tidak memikirkan segala keperluan lainnya yang sangat menjadi prioritas dalam hidup. (Baca selengkapnya)

2. Inilah Mengapa Media Sosial Meningkatkan Rasa Kesepian

Daat kita lebih mudah untuk terhubung dengan siapa pun lewat media sosial, jusrtu malah kesepian malah menjadi masalah umum kebanyakan orang.

Kompasianer Andi Firmansyah memberi contoh kesepian yang dirasakan pengguna media sosial ketika mendapat ucapan ulang tahun dari teman maupun pengikutnya.

"Ketika Anda berulang tahun, akan ada 300 notifikasi ucapan selamat ulang tahun dari teman Facebook," tulisnya.

Kendati demikian, lanjutnya, kita tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa tidak ada seorang pun yang berada bersama kita saat itu.

"Dan apa yang kita pelajari dari pandemi ini adalah pembatasan sosial membuat media sosial menjadi tempat pelarian untuk tetap terkoneksi dengan dunia luar," tulis Kompasianer Andi Firmansyah. (Baca selengkapnya)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com