Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Ditutup Melemah pada Akhir April, Rupiah Menguat Tipis

Kompas.com - 30/04/2021, 16:19 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada penutupan perdagangan, Jumat (30/4/2021).

Berdasarkan data RTI, IHSG turun 0,29 persen atau 17,3 poin ke level 5.995,61. Sebanyak 197 saham menguat, 276 melemah, dan 168 tidak alami perubahan atau stagnan.

Nilai total transaksi yang diperoleh pada penutupan kali ini sebesar Rp 9,95 triliun dari 18,9 miliar lembar saham yang diperdagangkan. Aksi beli yang dilakukan oleh investor asing (net foreign buy) di seluruh pasar modal mencapai Rp 183,73 miliar.

Adapun sejumlah saham LQ 45 yang masuk top losers antara lain BBNI turun 2,98 persen ke level 5.700, BBRI turun 2,64 persen ke level 4.050, INKP turun 2,41 persen ke level 9.100, ERAA turun 2,40 persen ke level 610, dan INTP turun 2,10 persen ke level 12.850.

Baca juga: Buru Obligor BLBI, Kemenkeu: Kita Akan Kejar Asetnya di Mana Pun Berada

Sementara, sejumlah saham LQ 45 masuk top gainers meliputi MEDC naik 8,06 persen ke level 670, JPFA naik 6,84 persen ke level 2.110, MDKA naik 2,34 persen ke level 2.620, CPIN naik 2,17 persen ke level 7.050, dan TBIG naik 1,82 persen ke level 2.790.

Selain itu, ada terdapat top five saham terbesar yang diburu oleh investor asing yaitu ASII, TBIG, BBCA, UNVR, dan juga BMRI. Sedangkan saham yang dilepas oleh investor asing diseluruh pasar yaitu TLKM, BBRI, INKP, KLBF, dan AMRT.

Di pasar spot, posisi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) akhir pekan ini justru ditutup menguat. Berdasarkan data Bloomberg, posisi rupiah berada di posisi Rp 14.445 per dollar AS, atau naik 0,03 persen (5 poin) dibadigkan penutupan sebelumnya yang ada di posisi Rp 14.450 per dollar AS.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mencatatkan nilai kurs tengah rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat di level Rp 14.453 per dollar AS dari sebelumnya di posisi Rp 14.468 per dollar AS.

Baca juga: Mitsui Borong Obligasi CT Corpora Milik Chairul Tanjung Senilai Rp 13,2 Triliun

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com