Rasa kangen dan kebutuhan untuk saling menguatkan menjalani puasa di tengah pandemi dan larangan mudik, lanjutnya, mendorong kita untuk menciptakan ruang makan bersama keluarga di jagat virtual. (Baca selengkapnya)
3. Awuk-awuk Ubi Kelapa, Nikmat Pangan Lokal untuk Berbuka
Jika ubi biasa diolah menjadi kolak saat bulan puasa ini, tapi Kompasianer Isnaini Khomarudin ingin membuat sesuatu yang berbeda: awuk-awuk ubi kelapa.
Ada 2 bahan berbeda untuk membuatnya, karena sesuai namanya ada ubi dan kelapa yang nanti digabung menjadi satu.
Bahan I
Bahan II (dicampur jadi satu)
Untuk cara membuatnya, silakan baca selengkapnya di sini.
4. Gili Trawangan, "Party Island" yang Mendunia
Tidak hanya pantai Senggigi dan Tanjung Aan, tapi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, terdapat 3 gugusan gili seperti yang ditulis Kompasianer Tonny Syiariel.
Satu di antaranya yang terkenal adalah Gili Trawangan.
Dibandingkan dua pulau lainnya, Gili Meno dan Gili Air, maka Gili Trawangan yang paling mencuat di kancah pariwisata global.
Oleh karena itu tidak heran jika Gili Trawangan memiliki sebutan "The Most Sociable Island" oleh Lonely Planet.
"Gili Trawangan adalah satu-satunya pulau yang ketinggiannya cukup signifikan di atas permukaan laut. Pulau yang biasanya juga disebut "Gili T" hanya berukuran panjang 3 km dan lebar 2 km," tulis Kompasianer Tonny Syiariel. (Baca selengkapnya)
5. Posting Ungkapan Dukacita Nanggala 402, tapi Disusupi Promosi Jualan
Ungkapan dukacita mengalir kepada korban tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan Bali. Tragedi tersebut, tulis Kompasianer Efrem Siregar, telah menyisakan duka dan pelajaran.
Namun, ada yang lain di antara beragam ucapan duka tersebut yaitu ada maksud untuk sekalian promosi di baliknya.
Cafe tersebut dalam ungkapan belasungkawa turut mencantumkan logo, alamat lokasi usaha, akun Instagram dan jam operasional cafe.
"Mungkin manajemen cafe kurang menyadari bahwa konten dukacita memiliki batasan dan rambu-rambu yang harus diperhatikan," tulis Kompasianer Efrem Siregar.
Akan tetapi, lanjutnya, patokan baik atau buruknya bukan merujuk brand besar. Sebab perusahaan besar sekalipun bisa tergelincir akibat muatan iklan mereka. (Baca selengkapnya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.