Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Tanda Rekan Kerja yang Super Menyebalkan, Kamu Termasuk?

Kompas.com - 01/05/2021, 17:00 WIB
Yoga Sukmana

Editor

4. Kebanyakan mengeluh

Ini juga salah satu sikap menyebalkan. Setiap menit, dan hampir setiap hari selalu saja mengeluh. Entah itu soal pekerjaan, masalah keuangan, keluarga, pacar, atau lainnya.

Tiada hari tanpa mengeluh. Jadi slogan yang pas buat kamu. Hal ini dapat menimbulkan persepsi negatif, seperti dianggap tukang ngeluh, pesimistis, dan sebagainya.

Bila kamu sudah terkenal sebagai tukang ngeluh, maka orang lain atau rekan kerja jadi malas berteman denganmu. Keluhan-keluhanmu dapat membawa energi negatif untuk mereka.

5. Tak bisa diajak kerja sama

Kerja sama sangat dibutuhkan dalam dunia kerja, seperti membuat projek bersama atau memecahkan masalah. Sayangnya ada saja orang yang tidak bisa diajak kerja sama dengan baik. Mungkin salah satunya kamu.

Selain dicap menyebalkan, kamu juga akan dianggap orang yang payah. Tidak profesional dalam bekerja sehingga orang lain tidak mau lagi satu tim atau kerja bareng kamu.

6. Suka bergosip

Bergosip sangat menyenangkan. Bukan cuma kaum hawa. Lelaki pun kalau sudah menggosip, bisa lupa waktu.

Namun rekan kerja yang menjengkelkan bisa menggosip dalam batas tidak wajar. Sedikit-sedikit bergunjing. Ngomongin rekan kerja yang lain.

Makanya disebut tukang gosip. Gosip yang menyebar kebohongan, namanya sudah fitnah. Fitnah sangat kejam. Tidak dibenarkan karena dapat merugikan orang lain.

Daripada bergosip, buang-buang waktu, energi, uang, nambah dosa, dan pastinya bisa kena surat peringatan atau pecat, lebih baik gunakan waktumu untuk bertukar pikiran dengan rekan kerja yang lain. Jauh lebih berfaedah untuk kariermu.

Baca Juga: Tips Mengatasi Rasa Gugup Saat Interview Kerja

7. Suka main gadget

Suka chating, telepon, belanja online, main game, sampai pantau media sosial. Pokoknya 24 jam tidak lepas dari gadget, termasuk saat bekerja.

Kebiasaan ini akan membuat risih rekan kerja lainnya. Kerjaanmu cuma main ponsel saja, sehingga berdampak pada kinerjamu. Jadi lamban, dan kurang maksimal.

Selain itu, kamu akan dicap tidak profesional karena tidak mampu menempatkan diri dengan baik. Ketika bekerja, sebaiknya kurangi aktivitas main HP, kecuali untuk urusan pekerjaan.

8. Merasa paling hebat

Memang kamu selama ini mampu bekerja lebih cepat, dan hasilnya pun maksimal. Bukan hanya dekat dengan bos, kamu juga meraih prestasi baik di kantor.

Akan tetapi, hal ini membuat kamu jumawa. Merasa paling hebat, sehingga mengecilkan atau meremehkan kemampuan orang lain.

Setiap ada diskusi atau meeting, selalu mempertahankan pendapat, ide, atau gagasanmu. Merasa bahwa yang paling benar. Sementara yang lain salah atau tidak benar.

9. Suka mem-bully

Bullying atau perundungan di kantor marak terjadi. Sesekali di bully, mungkin bisa dianggap lelucon. Tetapi kalau setiap hari jadi korban bully, sudah keterlaluan.

Tindakan bullying harus dilaporkan ke atasan maupun HRD untuk ditindaklanjuti. Jika kamu sering mem-bully rekan kerja, hentikan dari sekarang.

Sebab tindakan ini akan menghancurkan kariermu. Kamu bisa kena SP sampai di pecat secara tidak hormat.

Yuk, Introspeksi Diri!

Manusia tempatnya salah dan khilaf. Mungkin kamu selama ini bersikap seperti di atas selama ini? Coba introspeksi diri.

Selanjutnya, komitmen mengubah sikap dan perilakumu menjadi orang yang lebih baik. Dalam hal ini, butuh proses. Tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Mulai melakukan perubahan secara perlahan. Daripada tidak sama sekali. Kalau kamu menjadi orang yang menyenangkan, maka rekan kerjamu akan betah berkawan denganmu. Bahkan ingin menjadikanmu seorang sahabat sejati.

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com