Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

May Day, Pandemi, dan Sembako

Kompas.com - 02/05/2021, 09:36 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor


JAKARTA, KOMPAS.com - May Day atau Hari Buruh Internasional lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja untuk memperjuangkan jam kerja menjadi 8 jam dalam sehari.

Tuntutan tersebut merembet pada perbaikan kesejahteraan pekerja dalam arti luas, baik fasilitas, upah, aktualisasi diri, jaminan sosial, status kerja, pegawai kontrak, cuti, jaminan hari tua, pensiun dan sebagainya.

Di masa pandemi saat ini, momok yang ditakutkan pekerja muncul tak terbendung, yakni pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca juga: May Day 2021, Ini 9 Poin Petisi Buruh

Tak ada yang bisa menghentikannya karena pilihannya adalah mengutamakan kesehatan. Tidak ada pertumbuhan atau kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh orang sakit.

Pilihannya, mengatasi penyakit, mengendalikan pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih setahun dan terjadi di seluruh dunia.

Pertumbuhan ekonomi menjadi stagnan, bahkan negatif.

Kebijakan darurat harus diambil, mengendalikan dan mengatasi penyakit dengan berbagai cara, terakhir vaksinasi dengan tetap menjaga jarak, memakai masker, cuci tangan dan tidak berkerumun.

Dampak ikutan lainnya dari pandemi adalah menjaga agar kebutuhan pokok pekerja tetap terpenuhi.

Baca juga: Rayakan May Day 2021, Menaker Ida: Saya Apresiasi Para Pekerja dan Buruh

Melambatnya ekonomi, berkurangnya pendapatan membuat pekerja harus berakrobat untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

Dikutip dari Antara, BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) bersama Menteri Ketenagakerjaan dan beberapa instansi pemerintahan lainnya seperti Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), dan pemerintah daerah melakukan penyerahan bantuan sebanyak 18.798 paket sembako.

Penyerahan dilakukan secara simbolis kepada perwakilan pekerja dan serikat pekerja dan buruh di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) di Bekasi, Sabtu. Pemberian bantuan ini juga dilakukan di 34 provinsi dan 415 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Pemberian bantuan ini merupakan bentuk empati BP Jamsostek kepada sesama pekerja imbas dari pandemi Covid-19 sekaligus simpati kepada perjuangan para relawan yang bekerja memerangi pandemi.

Selain itu dengan bantuan Sembako yang diberikan diharapkan mampu mendukung daya tahan pekerja agar imunitas mereka tetap dalam kondisi prima.

Baca juga: May Day, Pekerja Medis di Wisma Atlet Kemayoran Dapat Paket Lebaran

Jaminan Kehilangan Pekerjaan

Dalam kegiatan itu Dirut BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo berpesan kepada serikat pekerja dan serikat buruh yang hadir untuk turut mendukung program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) karena akan membantu para pekerja yang mengalami PHK karena perusahaan mereka terdampak pandemi Covid-19 ini.

Di Jakarta Utara, pemberian 920 sembako diberikan kepada pekerja dengan dihadiri Kadisnakertrans setempat Gatot S Widagdo.

Pemberian sembako secara simbolis diberikan oleh Koordinator Kepala Cabang BP Jamsostek Jakarta Utara dan Pulau Seribu Erfan Kurniawan.

Kepala Cabang BP Jamsostek Pluit Jakut, Husaini mengatakan, bantuan sosial di wilayahnya tidak hanya saat Mayday, tetapi sejak pandemi Covid-19 merebak berupa beras 2 ton, bahan pokok lainnya, juga penyanitasi tangan, masker dan sebagainya.

Di acara terpisah, pada peringatan May Day di Wisma Atlet, Jakarta, Anggoro menuturkan bahwa sejatinya 1 Mei ini menjadi momen untuk mengingatkan akan hak-hak dasar pekerja yang tidak boleh dilupakan oleh pemerintah dan pemberi kerja.

Baca juga: Moeldoko Sebut Pemerintah Tidak Abaikan Kesejahteraan Buruh

“Sesuai tema yang kami usung, peringatan May Day ini kami gunakan sebagai momentum peningkatan layanan dan manfaat kepada pekerja Indonesia melalui perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan serta peningkatan layanan agar lebih cepat, mudah, dan akurat bagi pekerja,” ujar dia.

Di masa krisis seperti saat ini, perlindungan dasar bagi pekerja memiliki urgensi yang tinggi seiring dengan peningkatan risiko kerja yang rentan dialami oleh seluruh pekerja.

"Tidak ada capaian yang lebih tinggi bagi kami selain memberikan rasa aman dan kepuasan bagi pekerja peserta BP Jamsostek,” ucap Anggoro.

Teman di kala susah

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah, mengapresiasi seluruh stakeholder ketenagakerjaan khususnya BP Jamsostek dalam mendukung kegiatan ini.

"BP Jamsostek hadir sebagai rumah bagi perlindungan pekerja Indonesia yang ada pada saat senang dan susah. Kehadiran dirut tentunya tidak hanya pada momentum ini tapi juga di kesempatan lain untuk lebih dekat dengan pekerja dan pengusaha," ujar Ida.

Baca juga: Buruh Serahkan Petisi May Day ke Moeldoko dan Pramono Anung

Saat ini, kondisi perekonomian sedang masa pemulihan (recovery) dan tanda-tanda penguatan ini semakin kuat.

Pemerintah bersama dengan pengusaha dan pekerja harus bahu membahu dalam menghadapi tantangan ini hingga akhirnya nanti perekonomian pulih dan Indonesia keluar dari masa sulit, sesuai dengan tema yang diusung Pemerintah dalam May Day kali ini, Recover Together.

Menaker mengingatkan bahwa peringatan May Day bukan hanya milik buruh, tapi juga punya arti penting bagi pengusaha dan juga pemerintah.

"Kita semua punya cita-cita yang sama agar semua buruh sejahtera, bagaimanapun caranya," ujar Ida.

Tenaga kesehatan (nakes) juga merupakan profesi yang menjadi ujung tombak dalam mengatasi pandemi ini, tidak ketinggalan pada momen May Day ini.

Baca juga: May Day 2021, Serikat Buruh Minta Perbaikan Menyeluruh di Sektor Transportasi Publik

BP Jamsostek juga memberikan bantuan Paket Ramadhan kepada 1.600 nakes.

Bantuan diharapkan dapat menjadi dukungan moril sekaligus meringankan beban nakes dalam melakukan tanggung jawab mereka sehari-hari.

“Tidak ketinggalan kami juga memberikan perlindungan jaminan sosial secara cuma-cuma kepada para nakes, termasuk relawan yang tengah berjuang melawan Covid-19 ini,” ungkap Anggoro.

Dana untuk perlindungan jaminan sosial kepada 2.404 relawan ini bersumber dari donasi karyawan BP Jamsostek sebagai bentuk solidaritas sesama pekerja.

Ida Fauziah mengapresiasi nakes dan relawan yang bertugas di garda terdepan karena dari mereka kita bisa belajar jihad yang sesungguhnya, dengan menyelamatkan nyawa sekaligus mempertaruhkan keselamatan diri mereka menghadapi Covid-19 ini.

Baca juga: May Day 2021, Ini 2 Tuntutan Serikat Buruh

Dukungan melalui perlindungan jaminan sosial dan bantuan yang diberikan ini diharapkan bisa membantu para relawan sebagai garda terdepan mengobati pasien Covid-19 dan tidak terbebani dengan masalah lain, termasuk jaminan sosial jika berhadapan dengan risiko kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com