KOMPASIANA---Baru-baru ini Forbes merilis daftar orang-orang yang sukses bahkan ketika belum mencapai umur 30.
Hal ini membuat sebagaian orang meresponnya dengan cerita masalah dan beban yang dihadapi atau biasa disebut quarter life crisis.
Quarter life crisis umumnya terjadi pada seseorang saat ia mulai menginjak usia 20 tahun.
Masalah quarter life crisis orang tentunya berbeda-beda. Tapi, umumnya tentu adalah terkait tingkat kesuksesan yang sudah diraih.
Umumnya quarter life crisis yang dialami manusia dalam rentang umur 20 hinggal 30 tahun mulai dipenuhi dengan berbagai target-target hidup dan dibayang-bayangi kesuksesan orang lain.
Berikut ini 3 konten terkait quarter life crisis yang menarik perhatian pembaca.
1. Keberhasilan Orang Lain Bukan Tolok Ukur untuk Diri Kita
Menjadikan kesuksesan seseorang seperti yang dirilis oleh Forbes sebagai motivasi itu tentu tidak ada salahnya.
Namun, yang perlu dihindari adalah ketika kita membandingkan keberhasilan orang lain itu sebagai tolok ukur atas keberhasilan diri kita.
Artinya, pembentukan standar keberhasilan diri itu bukan pada keberhasilan orang lain, melainkan didasarkan pada diri kita sendiri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.