Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Produk Olahan Cokelat, Pebisnis Asal Bali Ini Raup Omzet Rp 40 Juta Per Bulan

Kompas.com - 03/05/2021, 05:40 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dianugerahi kekayaan alam yang melimpah ruah. Potensi yang besar tersebut, jika bisa dimanfaatkan dengan optimal, bisa menjadi peluang untuk meraup pundi-pundi rupiah.

Tampaknya, modal besar yang dimiliki Indonesia ini dimanfaatkan secara optimal oleh I Ketut Widana. Dia kini sukses menjadi produsen olahan cokelat di Bali.

Dalam tiap bulannya, Widana dapat mengantongi omzet hingga Rp 40 juta dari binis yang digelutinya tersebut.

Baca juga: Bangkit Setelah Terpuruk Akibat Pandemi, Produsen Baju Bayi Ini Raup Omzet Rp 175 Juta per Bulan

"Dengan mengusung merek Baline Chocolate, saya ingin produk ini jadi cokelat khas Bali,” ujar Widana dalam keterangannya, Minggu (2/5/2021).

Tak ingin asal dalam membuat produknya, pengusaha asal Bali ini berusaha mencari bahan baku cokelat terbaik dan berkualitas. Hal ini dilakukan agar para konsumennya tak kecewa dengan produk olahannya.

"Saya ingin membuat permen cokelat terbaik yang tidak menyebabkan sakit tenggorokan atau kehausan sampai-sampai merusak gigi. Caranya dengan membuat komposisi cokelat yang tidak terlalu manis, tetapi tetap lezat untuk dinikmati,” kata dia.

Widana bercerita, bisnis ini digelutinya sejak 2007. Dia bersama rekannya membuat sendiri permen cokelat dengan bentuk mungil dan sederhana. Awalnya, dia menitipkan produknya ke beberapa toko di Gianyar dan Denpasar.

Bahkan, dia tidak segan mengantarkan langsung produknya langsung ke pelanggan yang telah memesan tanpa ada minimal pembelian. Tujuaanya, agar para pelanggan puas dengan layanan yang telah diberikan.

Baca juga: Menggali Potensi Bisnis UMKM di Tengah Tingginya Permintaan Selama Ramadhan

Kerja kerasnya pun kini mulai terbayar. Usahanya mulai berkembang hingga mengekspansi ke beberapa produk herbal lain. Seperti Virgin Coconut Oil (VCO), black garlic, hingga olahan rempah lainnya.

Pemasaran langsung ataupun melalui media sosial membuat produknya kini mampu menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia.

Kepeduliannya terhadap lingkungan juga tergambar dari banyaknya warga sekitar yang diberdayakan. Terdapat sekitar 30 orang yang ikut membantunya.

Hal ini menjadi salah satu implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-8, yakni menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Widana sendiri saat ini merupakan salah satu usaha mikro dan kecil (UMK) binaan dari PT Pertamina (Persero).

Pjs Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman menuturkan, melalui Program Kemitraan, Pertamina ingin dapat senantiasa menghadirkan energi yang menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.

"Sebagai negara dengan kekayaan rempah yang melimpah, kita bisa memanfaatkan secara bijak. Pertamina akan mendukung para usaha kecil yang bergerak di sektor tersebut,” katanya.

Baca juga: Cerita Yolanda, Pelaku UMKM yang Dongkrak Ekonomi 100 Karyawan di Usia 25 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com