Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Triwulan Satu 2021, PGN Raih Pendapatan 733,15 Juta Dolar AS

Kompas.com - 03/05/2021, 10:31 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Keuangan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Arie Nobelta Kaban mengungkapkan, PGN masih mampu menjaga kinerja meski menghadapi ketidakpastian kondisi global dan nasional akibat pandemi Covid-19.

Hal itu dibuktikan dengan pencapaian PGN yang mampu membukukan pendapatan sebesar 733,15 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada triwulan pertama 2021.

Melalui pendapatan tersebut, PGN mampu mencatat laba operasi 95,90 juta dolar AS dan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) atau penghasilan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi sebesar 191,24 juta dolar AS.

Jumlah penghasilan periode Januari hingga Maret 2021 tersebut menunjukkan kinerja penjualan gas bumi PGN yang meningkat pesat dan berada di atas target.

Baca juga: Tekan Penggunaan Emisi Karbon, PGN Raih Penghargaan Emisi Korporasi 2021

Pencapaian ini merupakan buah dari upaya PGN yang terus berkomitmen mengoptimalkan penyaluran gas bumi di masa pemulihan ekonomi nasional (PEN) selama pandemi Covid-19.

Adapun pada triwulan satu 2021 PGN juga meraih peningkatan laba distribusi ke induk sebesar 61,5 juta dolar AS atau setara dengan Rp 870 miliar, berdasarkan kurs Rp 14.147 per dolar AS.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Senin (3/5/2021), jumlah tersebut meningkat cukup pesat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yaitu triwulan satu 2020 yang berada di angka 47,7 juta dolar AS.

Sementara itu, pencapaian rata-rata penjualan gas bumi PGN Grup sampai dengan Maret 2021 mencapai 916 billion british thermal unit thermal unit per day (BBTUD). Jumlah ini meningkat 7,86 persen di atas target penjualan triwulan pertama 2021.

Baca juga: Aktif Perangi Perubahan Iklim, PGN Upayakan Bisnis Berwawasan Lingkungan

Rincian dari penjualan gas tersebut adalah 835 BBTUD untuk penjualan PGN dan 81 BBTUD untuk penjualan PT Pertamina Gas (Pertagas).

Peningkatan pendapatan itu, kata Arie, didorong oleh pertumbuhan konsumsi gas bumi karena operasional pelanggan di sektor pembangkit listrik dan industri retail mulai melambung.

Hingga saat ini, PGN telah melayani lebih dari 495.000 pelanggan di sektor rumah tangga, industri, usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan pembangkit listrik.

Lebih lanjut, keuangan konsolidasi PGN per 31 Maret 2021 pun masih tetap menunjukkan posisi yang terjaga.

Baca juga: Seiring Naiknya Kebutuhan Gas, Archandra Optimis Kinerja PGN Meningkat

PGN memiliki total aset sebesar 7,52 miliar dolar AS, dengan total liabilitas sebesar 4,50 miliar dolar AS dan total ekuitas 3,02 miliar dolar AS.

Selain itu, rasio lancar atau perbandingan aset lancar dengan liabilitas jangka pendek PGN mencapai angka 1,8 kali.

Hal tersebut menunjukkan, sebagai sebuah perusahaan, PGN masih mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com