JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan April 2021 mengalami penurunan sebesar 0,35 persen dibanding Maret 2021. Penurunan ini menjadikan NTP pada April 2021 sebesar 102,93.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, penurunan NTP terjadi karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) turun sebesar 0,10 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,25 persen.
Subsektor yang mengalami penurunan, antara lain tanaman pangan dan holtikultura. Sedangkan untuk tanaman perkebunan rakyat, tanaman, dan perikanan masih meningkat.
"Penurunan NTP terjadi karena nilai tukar petani di subsektor tanaman pangan terjadi penurunan -1,18 persen, holtikultura -2,62 persen. Perkebunan rakyat meningkat 0,89 persen, peternakan meningkat 1,32 persen, dan perikanan meningkat 0,99 persen," kata Setianto dalam konferensi pers, Senin (3/4/2021).
Baca juga: Kemenperin Rancang Aturan Pedoman Pengawasan dan Pengendalian Investasi
Setianto menyebut, subsektor tanaman pangan yang menurun -1,18 persen terjadi karena nilai yang diterima petani menurun 0,89 persen, sedangkan indeks yg dibayar petani mengalami kenaikan 0,29 persen. Komoditas dominan yang menyebabkan penurunan adalah gabah.
"Sedangkan komoditas yang menghambat penurunan indeks yang diterima petani adalah jagung, ketela pohon, kacang bana, ketela rambat, kacau hijau, dan kedelai," ungkap dia.
Kemudian Holtikultura menurun -2,62 persen terjadi karena penurunan indeks yang diterima mencapai 2,37 persen. Di sisi lain, indeks yang dibayar petani mengalami kenaikan 0,25 persen.
Baca juga: Negara-negara Zona Euro Alami Resesi Lagi, Kok Bisa?
"Ini menyebabkan nilai tukarnya turun -2,62 persen. Komoditas yang menyumbang penurunan adalah cabai rawit. Kemudian yang menghalangi penurunan adalah ketimun, semangka, mangga, apel, pepaya, dan kentang," papar dia.
Secara nasional, NTP Januari–April 2021 mencapai sebesar 103,15 dengan nilai indeks yang diterima petani sebesar 110,85, sedangkan indeks yang dibayar petani sebesar 107,47.
Setianto merinci, NTP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami kenaikan tertinggi sebesar 2,15 persen, dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya.
"Sebaliknya, NTP Provinsi Riau mengalami penurunan terbesar 2,26 persen dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya," pungkas Setianto.
Baca juga: Semakin Banyak PNS Dukung Petisi Online, Mengeluh THR Kecil
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.