Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KURASI KOMPASIANA] Memperingati Hardiknas 2021 | Mengapresiasi Pidato Hardiknas 2021 Mas Nadiem | Mungkinkah Tercipta Sekolah Ramah Disabilitas?

Kompas.com - 03/05/2021, 13:48 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Selalu ada yang berkesan setiap 2 Mei, yaitu Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas.

Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) adalah hari yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia setiap 2 Mei, untuk memperingati kelahiran dan menghormati jasa Ki Hadjar Dewantara.

Ki Hadjar Dewantara adalah pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia di era kolonialisme.

Lantas apa tantangannya dunia pendidikan hari ini? Bagaimana iklim pendidikan dapat mendukung perkembangan ilmu berbasis riset?

1. Hardiknas 2021, Saatnya Bicara Riset dan Teknologi Bukan (Lagi) Ideologi

Pendidikan merupakan salah satu elemen penting dalam memajukan bangsa. Bangsa yang maju, tulis Kompasianer Dani Ramdani, bisa dilihat sejauh mana kualitas sistem pendidikannya.

Oleh karenanya, pendidikan merupakan investasi jangka panjang, tidak hanya untuk individu akan tetapi untuk negara itu sendiri.

"Beberapa terobosan pemikiran di bidang teknologi maupun sains menjadi ukuran kemajuan suatu bangsa, sangat penting untuk membudayakan riset yang berbasiskan teknologi," lanjutnya.

Padahal pengetahuan dan teknologi (iptek) terus berkembang dan tidak bisa dibendung. Mau tidak mau kita harus mengikuti perkembangan tersebut, jika tidak maka akan digilas oleh zaman. (Baca selengkapnya)

2. Mengapresiasi Mas Nadiem yang Menyelipkan "Semboyan Siliwangi" dalam Pidato Hardiknas 2021

Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2021, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bersama Mas Nadiem mengusung tema "Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar".

Hadirnya pandemi yang sudah berlalu lebih dari satu tahun ini, keluh Kompasianer Ozy V. Alandika, terkesan membuat kita mandek, stagnan, bahkan jalan di tempat.

Hanya saja, lanjutnya, lagi-lagi sebagai bangsa yang hebat kita tidak boleh berputus asa. Tidak yang tua, tidak yang muda, kita sama-sama mengusung long life education.

"Lebih dari itu, saya secara khusus mengapresiasi pidato Mas Nadiem yang menyelipkan semboyan Siliwangi," tulis Kompasianer Ozy V. Alandika.

Selain menyampaikan ajakan untuk melakukan refleksi, transformasi, serta memanen hikmah dari pandemi, Mas Mendikbud-Ristek juga menghadirkan motto kejuangan Prabu Siliwangi:Silih Asah, Silih Asuh, dan Silih Asih. (Baca selengkapnya)

3. Mungkinkah Tercipta Sekolah Ramah Disabilitas?

Ada mimpi yang kerap dirawat oleh Kompasianer Nita Kris Noer terkait dunia pendidikan: tersedianya sekolah ramah disabilitas.

Hal ini menjadi sebuah kendala yang cukup besar seperti yang ompasianer Nita Kris Noer alami sendiri.

Dibutuhkan sekali tenaga-tenaga yang memiliki kasih dan kemampuan untuk memberikan pendidikan bagi anak-anak disabilitas ini.

"Saya memang melihat banyak sekali penerimaan orang tua terhadap anak (terutama mereka yang mengalami kondisi disabilitas) yang belum tepat," lanjutnya.

Karena ada sebagian yang masih belum menerima sepenuhnya bila anak-anak ini memang membutuhkan pelayanan khusus. (Baca selengkapnya)

***

Ikuti konten-konten menarik pada Topik Pilihan Kompasiana: Hari Pendidikan Nasional 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com