Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KURASI KOMPASIANA] Obat Kangen Ketika Tidak Bisa Bertemu, Bukber Virtual!

Kompas.com - 03/05/2021, 17:14 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Ada yang terasa berbeda dengan Ramadhan 2 tahun ini: semakin sedikitnya ajakan untuk kumpul-kumpul buka bersama (bukber).

Dulu, jika diingat-ingat, kerap sekali ajakan bukber ini dianggap sebagai angin lalu. Banyak yang mau, tapi tidak tahu mau di mana atau tidak mendapat kecocokan jadwal.

Biasanya juga acara pada bukber ini, ya, selain buka puasa tentunya pasti diisi dengan reuni kepada kawan yang sudah lama tidak jumpa maupun teman maupun geng sekolah dulu.

Kini semua berubah, setidaknya 2 tahun ini, tidak ada lagi bukber melepas kangen kepada teman.

Namun, ada yang pernah mencoba melakukan bukber secara virtual? Apakah masih seseru dengan yang dulu?

1. Secuil Pengobat Kangen Menggantikan Bukber Offline

Di tengah kegalauan karena pandemi covid-19, tulis Agus Wahyudi, kegiatan yang kini marak dibicarakan adalah buka puasa bersama (bukber).

Bukber tak kuasa dilakukan secara tatap muka. Berkumpul di suatu tempat. Sebagai gantinya, bukber kini dilakikan secara online.

"Saya sendiri awalnya agak asing dengan istilah itu. Bagaimana mungkin bukber dilakukan secara online," tulisnya, ketika pertama mencoba bukber virtual.

Kami mencoba menerima keterbatasan itu kami terima dengan ikhlas. Itulah yang bisa kami lakukan ketimbang harus terus meratapi dan mengecam keadaan. Karena hal itu sama sekali tak menyelesaikan masalah. (Baca selengkapnya)

2. Kiat Bukber Virtual Semakin Terasa Sosial

Meski belum pernah mencobanya bukber virtual, tapi Kompasianer Khairunisa Maslichul tahu dari beberapa temannya yang pernah melakukan itu.

Ada yang perlu diingat dari bukber virtual ini: jarak dan waktu menjadi pembeda utama antara bukber virtual dan offline, maka peserta bukber virtual dibatasi.

"Jumlah peserta yang dibatasi membuat setiap peserta bukber virtual bisa berbicara sesuai waktu yang telah ditetapkan sebelumnya," tulis Kompasianer Khairunisa Maslichul.

Selain itu pembatasan jumlah peserta bukber virtual ini penting karena menyangkut jenis kegiatan selama bukber.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com