Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Luthfi Ungkap Alasan Ongkos Logistik untuk UMKM Masih Mahal

Kompas.com - 03/05/2021, 18:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi mengakui memang sejauh ini masih ada pelaku UMKM yang mengeluhkan biaya logistik yang mahal.

Dia menjelaskan, biaya ongkos logistik terbilang mahal dikarenakan proses untuk pembelian atau pengiriman barang masih dilakukan secara end to end.

"Jadi karena prosesnya masih end to end antara penjual dan pembeli secara langsung, yang menyebabkan tidak ada subsidi, tidak ada kemudahan yang diberikan oleh platform. Ini yang masih menjadi sesuatu permasalahan dan dikeluhkan," ujar Luthfi dalam FMB9: Semakin Bangga Buatan Indonesia 2021 yang disiarkan oleh Kominfo secara virtual, Senin (3/5/2021).

Baca juga: Produk Furnitur hingga Handycraft Buatan UMKM Indonesia Diminati di India

Saat ini pun, kata Mendag Luthfi, logistik Indonesia sedang masa perbaikan baik dari sistem regulasi ataupun prosesnya.

Oleh sebab itu, dia berharap perbaikan ini bisa segera diselesaikan sesegera mungkin agar bisa memberikan kemudahan baik bagi UMKM ataupun pemain logistik lainnya.

Mendag Luthfi juga mengatakan, pemerintah telah menargetkan dalam beberapa tahun ke depan biaya logistik Indonesia bisa turun hingga 17 persen.

"Kalau tahun 2014, kita mengeluarkan biaya 26 persen dari PDB, sekarang ini sudah turun menjadi 23 persen dan dalam beberapa tahun ke depan target kita akan menjadi 17 persen," ungkap dia.

Di samping itu, Luthfi juga mengakui bahwa kompetisi di platform digital sangat ketat. Sehingga para pemain e-commerce juga mau tidak mau harus memberikan subsidi ongkos kirim.

Baca juga: Dorong Transformasi UMKM, Ini Pesan KemenkopUKM ke Pemda

"Tapi sebenarnya kalau produknya kompetitif ini biasanya mereka akan berikan kemudahan untuk logistiknya, dari satu platform ke platform lainnya. Tapi karena ini antara penjual dan pembeli langsung makanya tidak ada subsidi," ungkap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+