KOMPAS.com – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (3/5/2021).
MoU tersebut mencakup sinkronisasi program pelatihan dan pendampingan kelompok masyarakat dalam meningkatkan keterampilan masyarakat Lotim, pemberdayaan kelompok masyarakat pascapelatihan, serta kerja sama pertukaran data informasi.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalatvoktas) Kemnaker Budi Hartawan menilai bahwa semua kerja sama itu dapat menjadi pionir bagi balai latihan vokasi di Kabupaten Lotim.
“Kami sangat yakin dengan model kerja sama ini. Komitmen dan dukungan pemerintah daerah (pemda) semakin besar untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia,” kata Budi pada acara penandatanganan MoU, bertempat di Kantor Balai Latihan Kerja (BLK) Lotim, Senin.
Baca juga: Tidak Lakukan PHK Selama Pandemi, Telkom Terima Penghargaan dari Kemnaker
Ia menambahkan, kerja sama antara Kemnaker dengan Pemkab Lotim itu akan memberikan pelatihan untuk masyarakat di sepuluh desa.
Paket pelatihan itu terdiri dari dua paket kejuruan barista, empat paket kejuruan commercial pastry, dan empat paket commercial cookery.
Pada penandatangan MoU tersebut, Kemnaker juga menerima lahan hiba seluas 3,5 hektar (ha) dari Pemkab Lotim.
Lahan itu nantinya digunakan untuk perluasan pengembangan kejuruan pertanian, perikanan, dan peternakan BLK Lotim.
“Perluasan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pelatihan BLK Lotim dan jadi tempat pelatihan vokasi terbaik di NTB dan Lotim,” ujarnya.
Adapun langkah Kemnaker menggandeng Pemkab Lotim tersebut dimaksudkan sebagai upaya implementasi program transformasi BLK untuk meningkatkan kualitas pelatihan vokasi sebagai program unggulan peningkatan SDM Indonesia.
Baca juga: Hadirkan Posko THR, Kemnaker Terima 776 Laporan terkait THR 2021
Transformasi itu dilakukan dengan memperkuat peran BLK sebagai pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, sehingga SDM Indonesia dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional.
“Kesuksesan program ini membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk pemda dalam penyelenggaraan pelatihan,” kata Budi.
Peran pemda, sebut dia, terkait dengan penyediaan anggaran, sehingga dapat mendorong masyarakat mengikuti program pelatihan.
Selain itu, pemda juga bisa menyakinkan industri akan pentingnya kemitraan dengan BLK dan Lembaga Pendidikan dan Keterampilan (LPK).
Baca juga: Bagikan 800 Bingkisan Ramadhan Kepada Pegawai Kemnaker, Menaker Ida: Ini Tanda Kasih Kami
“Dukungan industri sebagai mitra pelaksana pelatihan dapat memberi masukan atas kebutuhan keterampilan di industri dalam menciptakan link and match antara pelatihan dengan kebutuhan industri,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Lotim Sukiman Azmy mengatakan, jika dalam satu tahun daerahnya bisa mencetak 2.540 tenaga kerja terampil, Kabupaten Lotim dapat menghasilkan devisa yang luar biasa.
“Karena tenaga-tenaga terampil itu akan mengirimkan hasil jerih payah mereka bekerja di luar negeri atau di mana saja bekerja,” tuturnya.
Di akhir kegiatan, Sukiman tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Kemnaker yang telah memfasilitasi masyarakat Lotim untuk mengikuti pendidikan di BLK agar terampil dan cakap di bidang masing-masing.
Baca juga: Terapkan K3, Gubernur dan Perusahaan Ini Diganjar Penghargaan oleh Kemnaker
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.