Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bitcoin Melempem, Harga Ethereum Terus Cetak Rekor Baru

Kompas.com - 04/05/2021, 12:14 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga ethereum terus mencetak rekor baru dalam sepekan terakhir. Pada perdagangan hari ini, Selasa (4/5/2021) harga ethereum sempat mencapai 3.446,9 dollar AS per keping atau sekitar Rp 49,98 juta (kurs Rp 14.500).

Harga mata uang kripto dengan kapitalisasi terbesar kedua tersebut sempat hampir menyentuh level Rp 50 juta sebelum akhirnya merosot tipis ke harga 3.341 dollar AS per keping atau sekitar Rp 48,44 juta.

Namun demikian, dikutip dari Coingecko, harga ethereum tersebut masih lebih tinggi 9,7 persen bila dibandingkan dengan perdagangan di waktu yang sama hari sebelumnya.

Baca juga: Cetak Rekor Baru, Harga Ethereum Tembus Rp 44,95 Juta

Sementara itu, harga bitcoin justru sedang stagnan dalam dua pekan terakhir setelah mencapai harga tertinggi di 64.804 dollar AS per keping atau sekitar Rp 939,65 juta pada 14 April lalu.

Adapun hari ini, harga bitcoin berada di kisaran 55,809 per dollar AS atau sekitar Rp 807,65 juta.

Harga bitcoin tersebut melemah 3,3 persen bila dibandingkan dengan perdagangan di hari yang sama hari sebelumnya.

Saat ini, kapitalisasi pasar bitcoin mencapai 1,042 triliun dollar AS atau sekitar 44,78 persen dari keseluruhan pasar aset kripto.

Bitcoin merupakan aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar. Sementara di posisi kedua merupakan ethereum dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai 384,7 miliar dollar AS. Angka tersebut setara dengan 16,49 persen dari keseluruhan pasar mata uang kripto.

Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok di Bawah Rp 700 Juta, Valuasi Mata Uang Kripto Merosot Rp 2.900 Triliun

Harga ethereum telah meroket hingga 1.486,1 persen bila dibandigkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara bila dibandingkan dengan bulan lalu, harga ethereum menguat 65,2 persen.

Di sisi lain, harga bitcoin meski masih menguat 529,7 persen. Namun bila dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya, harga bitcoin melemah 1,9 persen.

Penguatan harga bitcoin dan ethereum sepanjang tahun ini disebabkan oleh beragam faktor. Untuk bitcoin misalnya, penggunaan dari mata uang kripto tersebut kini kian meluas dan dimanfaatkan oleh banyak institusi besar.

Tesla misalnya, di awal tahun ini menyebutkan telah siap menggunakan bitcoin sebagai salah satu alat pembayaran untuk pembelian produk mereka. 

Sementara itu, harga ethereum yang terus melejit salah satunya disebabkan oleh peningkatan jaringan blockhain Ether 2.0. Dengan demikian, nantinya ethereum akan memiliki jaringan yang lebih cepat dan biaya yang lebih rendah.

Baca juga: Tinggal Tunggu Persetujuan Bappebti, Bursa Aset Kripto Indonesia Segera Hadir?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

OJK: Minat Nasabah Terhadap Pembiayaan Produktif Syariah Perlu Ditingkatkan

OJK: Minat Nasabah Terhadap Pembiayaan Produktif Syariah Perlu Ditingkatkan

Whats New
Rhenald Kasali: Literasi Digital dan Bahasa Keuangan Jadi Kunci Kuasai Uang

Rhenald Kasali: Literasi Digital dan Bahasa Keuangan Jadi Kunci Kuasai Uang

Whats New
Pengamat: Bursa CPO Bukan Solusi untuk Permasalahan Industri Sawit di RI

Pengamat: Bursa CPO Bukan Solusi untuk Permasalahan Industri Sawit di RI

Whats New
Goldman Sachs Sebut China Alami Peningkatan Permintaan Tembaga, Besi, dan Minyak

Goldman Sachs Sebut China Alami Peningkatan Permintaan Tembaga, Besi, dan Minyak

Whats New
Bantu Petani Karet, PGN bersama Masyarakat Kembangkan Pupuk Organik Terjangkau

Bantu Petani Karet, PGN bersama Masyarakat Kembangkan Pupuk Organik Terjangkau

Whats New
Ada Konflik di Rempang, Menteri Bahlil: Xinyi Paham Kondisi Saat Ini

Ada Konflik di Rempang, Menteri Bahlil: Xinyi Paham Kondisi Saat Ini

Whats New
Meski Sudah Diresmikan, Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Belum Ditetapkan

Meski Sudah Diresmikan, Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Belum Ditetapkan

Whats New
'Wealth Wisdom' PermataBank Edukasi Pentingnya Pemahaman Konsep Kekayaan Holistik

"Wealth Wisdom" PermataBank Edukasi Pentingnya Pemahaman Konsep Kekayaan Holistik

Whats New
RI Butuh Banyak Talenta Digital untuk Data Center, Ini Upaya yang Bisa Dilakukan

RI Butuh Banyak Talenta Digital untuk Data Center, Ini Upaya yang Bisa Dilakukan

Whats New
TKD 2024 Capai Rp 857,6 Triliun, Dialokasikan untuk Harmonisasi Belanja Pusat-Daerah hingga Gaji PPPK

TKD 2024 Capai Rp 857,6 Triliun, Dialokasikan untuk Harmonisasi Belanja Pusat-Daerah hingga Gaji PPPK

Whats New
Ombudsman: Penyaluran KUR dari Perbankan ke UMKM Belum Optimal

Ombudsman: Penyaluran KUR dari Perbankan ke UMKM Belum Optimal

Whats New
Menteri Bahlil: Warga Rempang Tak Tolak Investasi, Tapi Minta Syarat Ini Dipenuhi

Menteri Bahlil: Warga Rempang Tak Tolak Investasi, Tapi Minta Syarat Ini Dipenuhi

Whats New
Harga Pertamax Cs Naik Dinilai Tidak Berdampak Signifikan ke Inflasi

Harga Pertamax Cs Naik Dinilai Tidak Berdampak Signifikan ke Inflasi

Whats New
Meski Diresmikan Hari Ini, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Baru Beroperasi Besok di 3 Stasiun

Meski Diresmikan Hari Ini, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Baru Beroperasi Besok di 3 Stasiun

Whats New
UMKM Masih Terkendala Akses KUR, Ombudsman Usulkan 5 Hal Ini

UMKM Masih Terkendala Akses KUR, Ombudsman Usulkan 5 Hal Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com