Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal I Masih Resesi, Pemerintah Proyeksi Ekonomi -0,6 hingga -0,9 Persen

Kompas.com - 04/05/2021, 14:37 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memproyeksi ekonomi Indonesia masih terkontraksi di kuartal I.

Kontraksinya berada pada kisaran -0,6 persen hingga -0,9 persen.

Namun, kontraksi ekonomi di kuartal I 2021 masih lebih baik dibanding kontraksi akhir tahun 2020, yang banyak ditopang oleh mulai terkendalinya pandemi Covid-19 di Tanah Air.

Baca juga: Kuartal I-2021, Indonesia Diproyeksi Masih Dilanda Resesi

"Pada triwulan I, ekonomi Indonesia kami perkirakan masih terkontraksi pada kisaran -0,6 persen hingga -0,9 persen," kata Suharso dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrembangnas) Tahun 2021, Selasa (4/4/2021).

Suharso menuturkan, ekonomi baru akan pulih dan tumbuh positif pada kuartal II 2021.

Peningkatan belanja pemerintah, masyarakat, hingga kinerja ekspor Indonesia dinilai masih menjadi bantalan pertumbuhan tersebut.

Bantalan itu setidaknya membuat ekonomi Indonesia tidak terkontraksi terlalu dalam.

Sepanjang tahun 2021, proyeksi pertumbuhan ekonomi berada pada rentang 4 persen hingga 5 persen, dengan titik tengah 4,5 persen.

Baca juga: PMI Manufaktur RI Kembali Naik, Sri Mulyani: Menunjukkan Arah Perbaikan Ekonomi

"Namun ini dengan berbagai downside risk dan upside risk," ucap dia.

Keyakinan itu bermula ketika isyarat awal pemulihan ekonomi sudah nampak, sehingga momentumnya perlu tetap dijaga dengan mengindahkan protokol kesehatan di setiap aktivitas.

Pemerintah sudah melaksanakan berbagai kebijakan pembatasan, salah satunya PPKM mikro.

Dengan PPKM, perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan tren penurunan, meski belum merata di beberapa daerah.

Daerah dengan kasus Covid-19 tinggi terjadi di Provinsi Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Riau.

Baca juga: Negara-negara Zona Euro Alami Resesi Lagi, Kok Bisa?

"Karena itu kami berharap masyarakat tetap perlu meningkatkan kewaspadaan dan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat sehingga kluster baru Covid-19 dapat dihindari dan dikurangi. Vaksinasi sedang dilakukan dan mudah-mudahan kita segera mencapai herd immunity," pungkas Suharso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com