Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal I-2021, Indika Energy Rugi Rp 135,7 Miliar

Kompas.com - 04/05/2021, 16:04 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indika Energy Tbk (INDY) membukukan rugi bersih sebesar 9,36 juta dollar AS. atau setara Rp 135,7 miliar pada kuartal I-2021. Kinerja ini terbilang membaik ketimbang periode yang sama di 2020.

Kerugian emiten pertambangan batu bara ini menyusut drastis 55,48 persen dari kuartal I-2020 yang sebesar 21,02 juta dollar AS atau setara Rp 302,83 miliar.

Kerugian INDY tak lepas dari penurunan pendapatan beberapa anak perusahaan, sehingga membuat pendapatan perseroan turut turun sebesar 9,25 persen menjadi 582,2 juta dollar AS di kuartal I-2021 dari periode sama di tahun lalu.

Padahal harga batubara yang membaik sepanjang tiga bulan pertama 2021, telah meningkatkan harga jual rata-rata batubara Kideco, anak usaha INDY, sebesar 5,1 persen dari 43 dollar AS per ton menjadi 45,2 dollar AS per ton.

Baca juga: Hadapi Pandemi Covid-19, Singapore Airlines Dapat Tambahan Likuiditas Rp 21,6 Triliun

Kideco juga mencatat peningatan volume penjualan batubara sebesar 4,9 persen menjadi 9,2 juta ton dari periode sama di tahun lalu yang sebanyak 8,8 juta ton. Adapun 66 persen batubara di pasok kepada pasar ekspor dan 34 persen ke pasar domestik.

"Namun, tekanan akibat pandemi Covid-19 yang masih berelanjutan mengakibatkan beberapa anak perusahaan mencatat penurunan pendapatan sehingga pendapatan perseroan turun," ujar Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid dalam keterangan tertulis, Selasa (4/5/2021).

Kendati demikian, perseroan berhasil mencatat laba inti sebesar 12,5 juta dollar AS di tiga bulan pertama 2021, dibandingkan iaba inti kuartal I-2020 yang sebesar 0,8 juta dollar AS.

Sementara itu, realisasi belanja modal atau capital expenditure (capex) INDY pada kuartal I-2021 tercatat sebesar 10,6 juta dollar AS. Terdiri dari 7,9 juta dollar AS untuk pemeliharaan dan penggantian alat berat di Petrosea dan 1,5 juta dollar AS untuk pemeliharaan armada Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS)

Baca juga: Masih Ngotot Mau Mudik? Simak Lagi 5 Alasan Ini Sebelum Pulang Kampung

Arsjad mengatakan, pihaknya saat ini berupaya melakukan diversifikasi usaha pada sektor non-batubara dan fokus pada keberlanjutan untuk mencapai target environmental, social, and governance (ESG) perseroan menuju netral emisi karbon pada tahun 2050.

Selain berupaya mengoptimalkan kinerja di sektor batubara, pada waktu yang bersamaan perseroan juga melakukan diversifikasi usaha, seperti di sektor pertambangan emas, energi baru dan terbarukan (EBT), serta mulai mengeksplorasi pengembangan kendaraan listrik roda dua dan energi biomassa.

"Selaras dengan strategi diversifikasi usaha yang dilakukandan penguatan kinerja ESG, kami menargetkan 50 persen pendapatan dari sektor non-batubara pada tahun 2025 dan berkomitmen untuk menuju netral emisi karbon pada tahun 2050," kata dia.

Baca juga: Mitra Bisnis DANA Bisa Bikin Promo Sendiri, Ini Caranya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com