BANDUNG, KOMPAS.com - Angka kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di Jawa Barat pada tahun ini diperkirakan masih akan naik. Salah satu penyumbangnya adalah dibatasinya mudik.
"Angka kredit bermasalah per Maret untuk perbankan di Jabar berada di level 4,23 persen, atau naik dari posisi Februari 4,13 persen," ujar Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 2 Jawa Barat Indarto Budiwitono dalam media update OJK KR 2 Jabar dan Forum Diskusi Wartawan Bandung (FDWB), Selasa (5/5/2021).
Sedangkan angka penyaluran kredit hingga Februari 2021 tumbuh mencapai 4,70 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca juga: Bank Mulai Berani Gelontorkan Kredit, OJK: Kami Harap Terus Positif
Untuk itu, masih tingginya nilai NPL harus diwaspadai, apalagi pandemi masih berlangsung.
"Kita belum tahu setelah lebaran ini seperti apa pandemi, karena ada pembatasan mudik juga kan," tutur dia.
Indarto mengatakan, kenaikan NPL ini bisa dikarenakan karena perekonomian tidak berkembang karena perputaran uang sedikit terhambat efek larangan mudik.
Di sisi lain, NPL ini bisa disumbang dari sektor jasa transportasi yang sampai sekarang belum optimal dalam mengangkut penumpang.
Sementara itu, di tengah tekanan pandemi yang masih berlanjut, penyaluran kredit perbankan di Jabar pada triwulan I-2021 tumbuh positif.
Per Maret 2021 penyaluran kredit di Jabar tumbuh 5,46 persen. Hal ini menjadi penyumbang pembiayaan terbesar nasional.
Indarto memaparkan, secara umum pembiayaan perbankan di Jabar tumbuh positif.
Pembiayaan dari 68 bank umum dan bank umum syariah yang beroperasi di wilayah ini per Maret 2021 mencapai Rp 484 triliun. Angka tersebut tumbuh 5,80 persen dibanding catatan pada periode yang sama tahun lalu.
Adapun pembiayaan dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang beroperasi di Jabar, yakni BJB, Bank DKI, Bank Sumatra Barat, dan Bank Banten mencapai Rp 56,1 triliun atau tumbuh 5,93 persen dibanding tahun lalu.
Baca juga: BI Minta Dunia Usaha Mulai Akses Kredit Modal Kerja ke Bank
Hanya, untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan BPR Syariah kondisinya berbeda. Pembiayaan yang disalurkan justru mengalami koreksi -3,52 persen dibanding setahun lalu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.