Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Akibat Covid-19, Jumlah Penganggur RI Tembus 8,75 Juta

Kompas.com - 05/05/2021, 13:15 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, jumlah penganggur pada Februari 2020 mencapai 8,75 juta.

Jumlah penganggur ini meningkat secara tahunan dari 6,93 juta pada Februari 2020.

Meski begitu, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, jumlahnya lebih baik dibanding bulan Agustus 2020.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Minus 0,74 Persen, BPS: Konsumsi Rumah Tangga Kontraksi Terdalam

Pada bulan itu, saat Indonesia dihantam pandemi Covid-19, tingkat penganggur mencapai 9,77 juta.

"Kalau bulan Februari 2020 ke Februari 2021 ada penambahan 1,82 juta, tapi perlu diingat pada Februari tahun lalu Covid-19 belum ada. Tapi dibanding Agustus 2020, berarti jumlah pengangguran turun 1,02 juta," kata Suhariyanto dalam konferensi pers, Rabu (5/5/2021).

Selain meningkatkan jumlah penganggur, Covid-19 pun masih berdampak pada 19,10 juta penduduk usia kerja.

Dari jumlah tersebut, masih ada 1,62 juta pekerja yang menganggur akibat Covid-19.

Kemudian 1,9 juta terdampak karena tidak bekerja sementara, dan 15,71 juta penduduk usia kerja masih bekerja, tetapi ada pengurangan jam kerja.

Baca juga: Target Tahun 2022: Ekonomi Tumbuh 6 Persen, Pengangguran dan Kemiskinan Ditekan

"Sampai Februari, 19,10 juta yang terdampak mayoritas mereka mengalami pengurangan jam kerja dan berdampak pada pendapatan," tutur pria yang akrab disapa Kecuk ini.

Namun, dampak terhadap usia angkatan kerja mengalami perbaikan dari 29,12 juta pada Agustus 2020.

Suhariyanto mengatakan, perbaikan dampak terjadi karena mulai adanya serapan tenaga kerja kembali.

Tercatat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada bulan Februari sebesar 6,26 persen, menurun dibanding Agustus 2020 sebesar 7,07 persen.

"Memang artinya ada perbaikan, tapi belum ke posisi normal. Tapi pengangguran di Februari 2021 melandai, penurunan pengangguran terjadi di seluruh provinsi," ungkap dia.

Baca juga: Menaker: Tutup Saja BLK, kalau Malah Menambah Pengangguran

Suhariyanto berujar, penurunan angka penganggur paling cepat terjadi di kota-kota besar, seperti DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Di kota besar, lapangan kerja lebih banyak tersedia sehingga jumlah penganggur turun 0,98 persen. Sementara penurunan angka penganggur di desa hanya 0,6 persen.

"Di Bali penurunan TPT lambat, bisa dimaklumi sampai triwulan I ekonominya masih kontraksi cukup dalam," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com