Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Menuju Indonesia National Space Agency

Kompas.com - 05/05/2021, 14:24 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Perang dingin yang telah mengantar dunia ke era Perang Bintang atau Star Wars. Persaingan ketat dalam memperebutkan kedigjayaan di Air and Space yang dikenal dengan istilah Space Race.

Masa depan umat manusia

Selain sebagai titik lemah atau rawan, maka wilayah udara, ruang angkasa sampai dengan antariksa adalah merupakan “masa depan umat manusia”. Air and Space adalah merupakan “the future of makind”. Hal ini jelas sekali ditunjukkan tentang bagaimana negara negara yang bermusuhan puluhan tahun pada waktu yang lalu, sekarang ini justru bahu membahu dalam eksplorasi ke ruang angkasa luar.

Belakangan ini sudah ada ISS – International Space Station pada ketinggian 400 Km diatas permukaan air laut. Sebuah kolaborasi antara Space agency Amerika Serikat NASA dengan Roscosmos (Russia), JAXA (Jepang), ESA (Eropa) dan CSA (Canada), yang tengah menjajaki kemungkinan pemukiman baru serta potensi penopang kehidupan umat manusia di angkasa luar.

Sementara itu Pemerintah China telah memiliki sendiri “contemporary human space program” dikenal dengan nama Project 921. Dalam kegiatan itu China juga telah melakukan kerjasama dengan beberapa negara antara lain Jerman dan Rusia untuk pengembangan “human and robotic space projects”.

Di samping itu pada tahun 2019 di Leiden Negeri Belanda dalam pertemuan para ahli hukum ruang angkasa telah dibahas banyak hal mengenai pengaturan block building dari manajemen space mining di outer space.

Itu semua menggambarkan dengan sangat jelas bahwa wilayah udara , ruang angkasa atau dirgantara selain merupakan titik lemah atau kerawanan dalam konteks pertahanan keamanan negara akan tetapi sekaligus juga merupakan masa depan umat manusia.

Bagaimana dengan Indonesia

Indonesia sudah sejak lama dikenal sebagai salah satu negara berkembang yang memiliki visi dirgantara yang dikagumi dan disegani di panggung Internasional. Indonesia sebagai negara kepulauan, pada tahun 1955 belum memiliki Dewan Kelautan atau Dewan Maritim tetapi sudah memiliki Dewan Penerbangan.

Indonesia sudah memiliki Dewan Penerbangan sebelum Sputnik, satelit pertama di dunia diluncurkan pada Oktober 1957 oleh Uni Soviet. Tahun 1964 Fakultas Hukum Unpad telah memiliki jurusan “Air and Space Law” yang didirikan oleh Prof Dr Priyatna Abdurrasyid. Unpad merupakan Universitas pertama di Asia yang Fakultas Hukumnya telah memiliki jurusan hukum udara dan ruang angkasa.

Pada tahun 1950-an dan di awal tahun 1960-an Indonesia telah melakukan beberapa percobaan roket antara lain roket Kartika I yang diluncurkan dari stasiun Peluncuran Roket LAPAN di Pameungpeuk, Jawa Barat. Roket ini merupakan roket kedua di asia setelah Jepang dengan Roket Kappa.

Pada periode yang sama Indonesia telah membangun kekuatan Angkatan Udaranya sebagai Angkatan Udara terkuat di belahan selatan dunia.

Selain telah memiliki Badan Tenaga Atom Nasional pada tahun 1976 Indonesia telah pula berhasil meluncurkan satelit komunikasi Palapa 1 dengan sukses.

Kesemua itu menggambarkan betapa visi Indonesia di masa lalu dalam memandang kedirgantaraan sebagai titik rawan yang sekaligus merupakan masa depan umat manusiasudah termasuk dalam jajaran negara negara maju.

Indonesia memiliki beberapa keunggulan dalam perspektif kedirgantaraan. Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki wilayah sangat luas, berbentuk kepulauan dan berpenduduk banyak, terletak pada posisi yang sangat strategis membujur sepanjang garis khatulistiwa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com