Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Tembus Rp 52,5 Juta, Harga Ethereum Masih Bisa Menguat?

Kompas.com - 05/05/2021, 16:21 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga aset krito Ethereum terus melanjutkan tren penguatan. Pada sesi perdagangan hari ini, Rabu (5/5/2021), Ethereum telah menembus Rp 52,5 juta, level tertingginya sepanjang sejarah.

Semenjak awal tahun ini, Ethereum telah menguat lebih dari 400 persen atau 5 kali lipat. Tercatat pada awal 2021, harga aset kripto ini hanya berada dikisaran Rp 10 juta per keping.

Bahkan, pada Mei tahun lalu, harga Ethereum baru berada di kisaran Rp 3,5 juta per keping. Dengan demikian, secara tahunan Ethereum telah menguat ribuan persen.

Baca juga: Pencipta Ethereum Jadi Orang Terkaya Termuda berkat Aset Kripto

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, tren penguatan tersebut selaras dengan peningkatan atau upgrade ke Ethereum 2.0 untuk menyelesaikan permasalahan yang selama ini terjadi di jaringan aset kripto itu.

Jaringan terbaru itu pun disebut akan dimanfaatkan oleh decentralized finance (DeFi), yang saat ini total kapitalisasi pasarnya telah mencapai 100 miliar dollar AS.

"Para developer DeFi siap menyambut perubahan jaringan Ethereum yang lebih cepat dan lebih murah. Karena Ethereum sedang upgrade ke Ethereum 2.0," ujar Oscar.

Lebih lanjut Oscar menjelaskan, Ethereum sudah memberitahukan mengenai peta jalan pengembangan, termasuk dengan fitur sharding, fitur yang lama sudah ditunggu.

Sharding akan memperluas kapasitas Ethereum untuk memproses transaksi dengan membagi database menjadi 64 blockchain mini baru, sehingga dapat mengatasi kemacetan di jaringan blockchain.

“Upgrade Ethereum 2.0 merupakan upgrade yang membuat Ethereum jauh lebih baik. Para developer dan investor sudah siap menyambut evolusi dari Ethereum,” kata Oscar.

Selain itu, penguatan Ethereum juga disebabkan banyaknya penggunaan sistem pelelangan non fungible token (NFT) yang memudahkan para pekerja seni seperti animator, fotografer dan bahkan pencipta teknologi seperti developer bisa menjual karyanya secara lelang.

“Ethereum adalah wadah bagi DeFi dan NFT. Keduanya sedang hype. Makanya, harga Ethereum sedang meningkat,” tutur Oscar.

Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok di Bawah Rp 700 Juta, Valuasi Mata Uang Kripto Merosot Rp 2.900 Triliun

Sebagai wadah lahirnya aset kripto, harga Ethereum diproyeksi Oscar masih bisa naik lagi, jikaditemukan ekosistem baru di dunia kripto dan blockchain, seperti yang terjadi pada ekosistem DeFi dan NFT.

“Tahun-tahun lalu, kita tidak pernah mendengar DeFi dan NFT. Tapi, mereka hadir dan marak digunakan. Jika ada ekosistem baru, Ethereum siap menyambutnya. Dan harganya juga akan semakin meningkat,” katanya.

Karena harganya masih berpotensi naik, jadi Oscar menilai masih belum terlambat untuk berinvestasi Ethereum.

Indodax sendiri memfasilitasi para investor yang tertarik untuk membeli aset kripto dengan valuasi pasar terbesar kedua ini dengan harga mulai dari Rp 10.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com