Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Hari Ini, Beli Produk Lokal di E-commerce Dapat Gratis Ongkir

Kompas.com - 05/05/2021, 17:19 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah bersama platform belanja online (e-commerce) memberikan subsidi gratis ongkos kirim (ongkir) hingga Rp 20.000 untuk belanja produk lokal Indonesia.

Subsidi gratis ongkir ini merupakan program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang berlangsung mulai hari ini, 5 Mei 2021.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, subsidu gratis ongkir ini bakal diberikan oleh 72 e-commerce.

Baca juga: Skema Bebas Ongkir E-Commerce Berlaku Jelang Lebaran, Cek Tanggalnya

"Ada 72 platform e-commerce bersama pemerintah sudah memberikan langsung oleh mereka sendiri, yaitu subsidi ongkir sampai Rp 20.000. Ini sudah berjalan," kata Lutfi dalam konferensi pers, Rabu (5/5/2021).

Lutfi menyebut, kampanye bangga produk lokal ini bakal berlangsung hingga tanggal 13 Mei 2021.

Awalnya, pemerintah bakal menanggung gratis ongkir yang diberikan e-commerce. Namun platform belanja daring rupanya ingin bahu-membahu bersama pemerintah menyediakan gratis ongkir. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

"Sudah bisa langsung mengakses di halaman utama, sudah dituliskan ada beberapa produk barang Indonesia yang diberikan gratis ongkir sampai Rp 20.000, ditambah diskon-diskon lain agar memacu pertumbuhan ekonomi," ucap Lutfi.

Lutfi melanjutkan, pemerintah menargetkan pembelian produk lokal bisa masif dengan adanya program ini. Untuk itu pihaknya membantu e-commerce mengampanyekan program agar semua masyarakat mengetahui.

"Jadi pemerintah ikut menyebarluaskan gerakan nasional, memastikan semua orang mengetahui program belanja online. Hari ini kick off program mulai pukul 18.30 WIB sore sampai tanggal 13 (Mei 2021)," pungkas Lutfi.

Baca juga: Kata Pengamat Soal Subsidi Ongkir Rp 500 Miliar dari Pemerintah

Sebelumnya diberitakan, pemerintah akan memberikan subsidi ongkos kirim pada perayaan Harbolnas tersebut. Nilai subsidi yang bakal digelontorkan mencapai Rp 500 miliar.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan stimulus ini merupakan amanat dari Presiden Jokowi yang berpesan untuk tetap menjaga tren pemulihan ekonomi sembari terus memulihkan aspek kesehatan masyarakat dari pandemi Covid-19.

"Oleh karena itu (stimulus) yang terkait dengan demand side (permintaan) perlu dilanjutkan," ujarnya beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com