Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN HOBI KOMPASIANA] Kiat Meningkatkan Mutu Artikel | Jadi "Silent Vlog" yang Menenangkan | Menjalankan Hobi Itu Tak Mudah

Kompas.com - 05/05/2021, 18:18 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Bagi seorang penulis jika tulisannya ditolak redaksi pasti kerap merasa insecure hingga patah arang.

Namun, ada yang mungkin tidak disadari: ketika kita mulai berhenti menulis maka hasrat untuk kembali menulis pasti merasa bingung dari mana mulai?

Agar lebih sederhana, buatlah kegiatan menulis itu jadi sesuatu yang menyenangkan.

Tulislah apa yang memang ingin ditulis, bisa dimulai dari hal-hal kecil saja. Baru setelah itu dikembangkan agar terus lebih baik.

1. Kiat Meningkatkan Mutu Artikel Media Massa dan Blog Kita

Menjadi penulis, menurut Kompasianer Bobby (Ruang Berbagi), yang menulis artikel bermanfaat bagi banyak pembaca kiranya bisa menjadi salah satu target hidupnya.

Menulis adalah berbagi kebaikan pada sesama insan, lanjutnya.

Karena, baginya, penulis yang baik akan berusaha mencerdaskan pembaca dengan argumentasi dan data yang akurat!

"Saat ini pembaca dibanjiri informasi dan pilihan akses media. Tulisan kita bersaing dengan ribuan artikel lain di luar sana. Judul yang memikat sangat penting!" tulis Kompasianer Bobby (Ruang Berbagi). (Baca selengkapnya)

2. Silent Vlog yang Menenangkan di Tengah Dunia yang Serba Cepat dan Penuh Kebisingan

Kompasianer Jeniffer Gracellia mengenalkan satu jenis vlog yang belakangan tengah disukai: silent vlog.

Berbeda dengan jenis vlog lain di mana vlogger menunjukkan aktivitas sehari-harinya sambil bercerita kesehariannya, silent vlog justru menarik penontonnya dengan tidak berbicara sama sekali.

Jadi, tulis Kompasianer Jeniffer Gracellia, para vlogger akan berkomunikasi dengan penontonnya lewat narasi yang dituliskan di dalam video.

"Dengan silent vlogger yang tidak berbicara, penontonnya dapat menikmati pengambilan gambar yang estetik sekaligus mendengar suara kehidupan sehari-hari," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

3. Menjalankan Hobi Tak Semudah yang Terlihat

Masa pandemi ini, sepengamatan Kompasianer Helen Adelina membuat orang ramai-ramai menekuni hobi lama yang sudah lama ditinggalkan ataupun mencoba hobi baru yang lagi tren.

Sebagaimana kebanyakan orang, Kompasianer Helen Adelina akhirnya mencoba hobi baru: mencoba membuat kue, roti dan pudding.

Ternyata itu tidak semudah yang dibayangkan dan dilihat di media sosial ketika orang-orang itu menjalankan hobinya.

Kompasianer Helen Adelina bahkan mengalami beberapa kali kegagalan ketika membuat kue tadi.

"Saya belajar jangan hanya mengikuti hobi karena hasil pekerjaan orang lain terlihat bagus, karena untuk menjalani hobi perlu ada usaha dan juga mungkin uang yang harus dikeluarkan," tulisnya. (Baca selengkapnya)

***

Ikuti beragam konten menarik lainnya seputar minat dan bakat di Kompasiana pada subkategori: Hobi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com