Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Holding BUMN Pertahanan Akan Dibentuk, PT Len Industri Bentuk 7 PMO

Kompas.com - 06/05/2021, 12:41 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membentuk holding BUMN Industri Pertahanan dengan nama Defend ID.

Anggota holding ini yakni adalah PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT PAL Indonesia, PT Dahana, dan PT Len Industri yang ditunjuk sebagai induk perusahaannya.

Direktur PT Len Industri Boby Rasyidin mengatakan, pihaknya sebagai induk perusahaan sejauh ini sudah membentuk Project Management Office (PMO).

Baca juga: Menilik Rencana Erick Thohir Bentuk Holding BUMN Pangan, Apa Manfaatnya?

"Untuk holding BUMN Pertahanan ini, kami sudah membentuka 7 PMO, yang di mana 7 PMO ini leburan dari masing-masing BUMN Pertahanan," ujar Boby dalam Media Visit PT Len Industri bersama Kompas.com secara virtual, Kamis (6/5/2021).

Pertama, adalah PMO bidang Keuangan dan Pendanaan yang tugasnya mengantisipasi semua isu-isu keuangan.

Kedua, PMO bidang Pengembangan Bisnis dan Pemasaran yang tugasnya mengantisipasi dan menghandle isu yang berkaitan dengan proses berjalannya bisnis sendiri.

"PMO ini dibuat karena pada saat dilakukan holding, masing-masing ada bisnis yang dikerjakan," ungkap Boby.

Ketiga, bidang SDM, Corporate University.

Baca juga: Holding BUMN Pangan Rampung Kuartal III 2021?

 

Keempat, PMO bidang Research, Innovation, &IT, dan yang kelima adalah PMO bidang Produksi & Supplay Chain.

"Keenam itu PMO bidang Legal, Corporate Governance, Manajamen Risiko yang tugasnya mengamankan isu-isu terkait bidang kinerja pasca holding dibentuk. Sementara yang ketujuh adalah PMO di bidang Perencaan Strategis yang dimana fungsinya mengamankan bagaimana kebijakan-kebijakan yang diimplementasikan pasca holding dan bagaimana menyajikan rencana jangka panjang selama 5 tahun ke depan," jelas Boby.

Boby berharap dengan dibentuknya holding ini bisa memitigasi semua risiko di antara anggota BUMN pertahanan lainnya.

"Biasanya kalau ada penggabungan atau holdingnisasi pasti ada friksi atau ego dari masing-masing anggota BUMN holding ini dan itu terjadi di banyak tempat. Makanya kami berharap dengan adanya PMO ini kami bisa mengantisipasi dan mencoba memitigasi friksi-friksinya," lanjut dia.

Baca juga: RNI Beberkan Alasan Dibentuknya Holding BUMN Pangan

Di samping itu, Boby juga mengakui, proses holding BUMN Pertahanan ini tidak terlalu sulit jika dibandingkan dengan proses holding BUMN lain seperti holding BUMN Pangan atau holding BUMN Ultra Mikro.

Sebab, menurut dia, semua anggota BUMN di pertahanan ini tidak saling tumpang tindih.

"Kami itu tidak tumpang tindih karena misalnya PT LEN itu fokusnya di Elektronika Pertahanan di sistem integrasi, PT PAL fokusnya di kapal atau platformnya, dan lain-lain, sehingga holding kami ini sangat produktif dan sampai tahap ini belum ada friksi atau masalah yang kami temukan," jelas Boby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com