Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 1.300 Toko Ritel Tutup Akibat Terdampak Pandemi Covid-19

Kompas.com - 06/05/2021, 21:31 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menilai kondisi bisnis ritel masih menjanjikan meskipun selama 15 bulan terakhir bisnis ritel masih belum menunjukkan pemulihan yang signifikan.

Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey mengatakan per Maret 2021 Indeks Penjualan Riil (IPR) masih minus 17,1 persen. Sementara di bulan April sudah terlihat adanya peningkatan pembelanjaan terutama karena masyarakat sudah menerima THR dari perusahaannya.

“Sehingga ini pemulihannya tidak signifikan walaupun ada peningkatan belanja 10 persen sampai 15 persen dari bulan sebelumnya,” kata Roy kepada Kontan.co.id, Rabu (5/5/2021).

Baca juga: Kuartal I-2021, Laba Bersih BSI Tumbuh 12,85 Persen Jadi Rp 742 Miliar

Adapun beberapa daerah yang tercatat mengalami peningkatan pembelanjaan diantaranya yakni Jawa Tengah, Sumatera dan Kalimantan Tengah. Sementara tren belanja yang masih rendah berada di Bali dan Nusa Tenggara.

Sementara itu, terkait dengan adanya dampak pandemi Covid-19 turut menghentikan operasional dari beberapa ritel termasuk 212 Mart. Menanggapi hal ini, Roy menilai para ritel lokal di daerah mengalami pengeluaran biaya yang lebih besar daripada pendapatan.

“Ketika PPKM juga diberlakukan sudah pasti daerah-daerah akan tergerus ritelnya karena masyarakat punya memiliki pola yang berbeda. Ada yang belanja sore, siang dan malam,” jelasnya.

Adapun, ritel-ritel yang tutup justru di dominasi oleh masyarakat yang menengah ke bawah. Sehingga hal tersebut mengakibatkan adanya daya konsumsi yang melemah dan rendah.

“Otomatis daya beli akan tertahan, sehingga para ritel pasti mengeluarkan biaya yang besar dibandingkan pemasukan. Sehingga mereka memilih untuk tutup toko,” tambahnya.

Baca juga: Kemenkop UKM Sebut Penyaluran BPUM ke UMKM Sudah 88 Persen

Roy menambahkan, angka indikator di tahun 2020, dalam sembilan bulan pandemi sekitar 1.200 toko atau rata-rata 4-5 toko ritel tercatat tutup per harinya. Sementara periode Januari sampai Maret 2021 tercatat sekitar 90 toko ritel atau 1-2 toko tutup per hari.

“Jadi total sekitar 1.250-1.300 toko ritel di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Meski demikian, Roy masih menilai bahwa bisnis ritel masih akan ciamik. Lantaran ritel merupakan tempat untuk memenuhi kebutuhan pokok dan sehari-hari bagi masyarakat. Terutama para ritel modern yang akan semakin memudahkan masyarakat.

Selain itu, Roy juga melihat bahwa masih adanya tantangan para peritel di tengah pandemi Covid-19. Ia berharap pemerintah dapat menjadikan sektor peritel sebagai prioritas dalam APBN. Hal ini karena ritel-ritel turut memberikan kontribusi dalam konsumsi rumah tangga.

“Kita berharap ritel-ritel tidak banyak yang tutup dengan adanya bantuan dana alokasi dari pemerintah seperti PEN dan juga prioritas untuk vaksinasi Covid-19 bagi karyawan ritel,” tutupnya. (Reporter: Venny Suryanto|Editor: Handoyo)

Baca juga: Ekonomi Inggris Diproyeksi Bisa Tumbuh Lebih dari 7 Persen Tahun Ini

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Aprindo beberkan penyebab 1.300 toko ritel tutup hingga Maret 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com