Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Round Up: Harga Emas Kembali Naik, Dow Jones Cetak Rekor Tertinggi

Kompas.com - 07/05/2021, 10:06 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB).

Logam muli ini membukukan kenaikan untuk hari kedua berturut-turut karena melemahnya dollar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS, mengangkat permintaan logam safe-haven.

Sementara investor menunggu data penggajian non-pertanian AS untuk April yang akan dirilis akhir pekan ini.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak 31,4 dollar AS atau 1,76 persen ditutup pada 1.815,70 dollar AS per ounce.

Baca juga: Penasaran Berapa Harga Bensin di Arab Saudi yang Kaya Minyak?

Sehari sebelumnya, Rabu (5/5/2021), emas menguat 8,3 dollar AS atau 0,47 persen menjadi 1.784,30 dollar AS per ounce.

"Federal Reserve AS terus mendorong kembali (emas) ke sini, itu bagus untuk emas, itu menjaga imbal hasil lebih rendah. Saya pikir ini pada akhirnya akan menyebabkan melemahnya dolar AS,” kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management.

"Pengujian level 1.800 dollar AS lebih cepat daripada yang diperkirakan, cara pasar ini bergerak menuju sikap Fed yang sangat dovish," tambah dia.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang menjadi acuan, tergelincir di bawah 1,6 persen dan mendekati level terendah satu minggu pada Selasa (4/5/2021), mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tanpa suku bunga.

Indeks dollar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melemah 0,1 persen bergerak lebih jauh dari level tertinggi hampir dua minggu pada Rabu (5/5/2021).

Fokus sekarang bergeser ke laporan pekerjaan bulanan AS pada Jumat waktu setempat, yang diperkirakan menunjukkan data gaji non-pertanian meningkat sebesar 978.000 pada bulan lalu.

Ekonomi AS mungkin tumbuh lebih cepat dan pengangguran turun lebih cepat dari yang diproyeksikan oleh pembuat kebijakan inti Fed pada Maret, Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan pada Rabu (5/5/2021).

Namun, Presiden Fed Chicago Charles Evans mengulangi kekhawatirannya tentang pencapaian target inflasi 2,0 persen dan mengatakan ia mengharapkan kebijakan moneter tetap akomodatif untuk beberapa waktu.

Wall Street

Sementara itu di Bursa Efek New York Amerika Serikat, saham-saham menguat pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup di rekor tertinggi didukung laporan klaim pengangguran mingguan yang positif.

Sementara saham pembuat vaksin merosot setelah Presiden AS Joe Biden mendukung rencana untuk membebaskan hak paten atas suntikan Ccovid-19.

Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com