Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Dogecoin Kembali Cetak Rekor, Hari Ini Tembus Rp 10.498

Kompas.com - 08/05/2021, 12:38 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga dogecoin mencetak rekor baru pada perdagangan hari ini, Sabtu (8/5/2021).

Dikutip dari Coingecko, harga dogecoin hari ini pukul 12.00 WIB  mencapai 0,724 dollar AS per keping atau sekitar Rp 10.498 (kurs Rp 14.500).

Di sisi lain, harga terendah bitcoin dalam 24 jam terakhir berada di kisaran 0,57 dollar AS per keping atau sekitar Rp 8.265.

Volume perdagangan dogecoin dalam 24 jam terakhir mencapai 31,45 miliar dollar AS atau sekitar Rp 456,03 triliun.  Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, maka harga dogecoin telah meroket hingga 27.055 persen. 

Baca juga: Gubernur Bank Sentral Inggris Beri Peringatan untuk Investor Bitcoin dkk

Harga dogecoin melesat 25,8 persen dalam 24 jam terakhir. Saat ini, jumlah toket dogecoin yang terdapat di pasar mencapai 130 miliar. Berbeda dengan bitcoin yang jumlahnya terbatas 21 juta, jumlah token doge tidak terbatas.

Dogecoin adalah mata uang kripto yang terinspirasi dari meme atau lelucon yang kala itu marak di internet. Logo dogecoin pun berupa gambar anjing Shiba Inu dengan tulisan berupa lelucon yang berada di sekeliling koin.

Mulanya, dogecoin diperkenalkan sebagai mata uang lelucon pada 6 desember 2013 lalu. Hingga akhirnya popularitasnya melesat lantaran mampu menarik perhatian dari komunitas online.

Saat ini, total kapitalisasi pasar dogecoin mencapai 94,03 miliar dollar AS. Dogecoin pun menjadi aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar keempat  dengan dominasi pasar mencapai 3,74 persen.

Baca juga: Tertarik Investasi di Bitcoin dan Mata Uang Kripto Lainnya? Simak Dulu Tips Ini

Efek Elon Musk

Dilansir dari CNBC, salah satu faktor pendorong melesatnya harga dogecoin dalam sepekan terakhir adalah unggahan tweet Elon Musk. Sebab, CEO tesla tersebut kerap menyebut dogecoin dalam akun twitternya dan membuat harga aset kripto tersebut melesan ke rekor harga tertinggi baru.

Selain itu, berbagai unggahan Musk tersebut turut menarik minat para investor ritel.

Keterlibatan Musk sebagai host dalam program televisi Staurday Night Live (SNL) yang akan ditayangkan pada 8 Mei waktu setempat juga dikabarkan menjadi faktor yang menyebabkan harga dogecoin melesan sepekan terakhir.

Faktor lain yang menyebabkan harga dogecoin melesat yakni kondisi pasar, terutama di Amerika Serikat, yang mendukung para investor terutama investor ritel untuk berinvestasi di aset kripto. Pasalnya, penduduk Negeri Paman Sam mendapatkan paket stimulus yang disalurkan oleh pemerintah setempat dalam beberapa kali putaran.

Selain itu, beragam aplikasi perdagangan aset kripto yang saat ini tersedia juga membuat investor ritel kian mudah untuk melakukan transaksi di pasar mata uang kripto.

Baca juga: Mengenal Dogecoin, Aset Kripto ‘yang Harganya Tengah Meroket

Untuk diketahui, dogecoin diciptakan oleh Billy Markus yang berasal dari Portland, Oregon, Amerika Serikat, dan Jackson Palmer dari Sydney, Australia. 

Keduanya ingin menciptakan mata uang kripto yang lucu dan mampu menjangkau investor melebihi apa yang terjadi pada investor bitcoin. Mulanya, dogecoin digunakan sebagai sistem memberi tip di Reddit atau Twitter, ketika setiap pengguna memberi tip satu sama lain lantaran membagikan konten yang menarik. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com