Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermula dari Meme, Harga Dogecoin Melesat 27.000 Persen dalam Setahun

Kompas.com - 08/05/2021, 17:03 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Popularitas mata uang kripto dogecoin terus melesat dalam beberapa waktu terakhir. Harga dogecoin pun terus melesat dan mencetak rekor tertinggi.

Terakhir, harga dogecoin mencapai 0,724 dollar AS per keping atau sekitar Rp 10.498 (kurs Rp 14.500). Dengan rekor harga tertinggi tersebut, maka dalam setahun terakhir harga dogecoin telah melesat lebih dari 27.000 persen.

Beberapa pihak pun menilai, harga dogecoin bisa mencapai 1 dollar AS dalam waktu dekat. 

Mark Cuban, salah satu investor kawakan yang beberapa kali menyebut dogecoin dalam unggahan di akun Twitternya menyebut, saat ini harga dogecoim tengah menuju 1 dollar AS. Bahkan menurutnya, bila sudah mencapai harga tersebut, harga dogecoin akan cenderung stabil di kisaran itu.

Baca juga: Kenali 4 Risiko Investasi Dogecoin yang Perlu Kamu Tahu

"Saat ini mungkin akan ada di kisaran 60, 70, hingga 80 sen. Namun untuk jangka panjang, saya pikir akan ada di level 1 dollar AS, itu perkirakan saya. Itu hanya perkiraan," ujar dia seperti dikutip dari Decrypt, Sabtu (8/5/2021).

Dogecoin adalah mata uang kripto yang populer lantaran menggunakan logo meme anjing Shiba Inu. Tujuan dari dogecoin sendiri diciptakan sebagai alternatif untuk bitcoin. 

Berbeda dengan bitcoin yang stoknya terbatas sebanyak 21 juta koin, jumlah dogecoin tidak terbatas dan bisa terus diciptakan.

Dilansir dari Coingecko, Mulanya, dogecoin diperkenalkan sebagai mata uang lelucon pada 6 desember 2013 lalu. Hingga akhirnya popularitasnya melesat lantaran mampu menarik perhatian dari komunitas online.

Saat ini, total kapitalisasi pasar dogecoin mencapai 94,03 miliar dollar AS. Dogecoin pun menjadi aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar keempat dengan dominasi pasar mencapai 3,74 persen.

Untuk diketahui, dogecoin diciptakan oleh Billy Markus yang berasal dari Portland, Oregon, Amerika Serikat, dan Jackson Palmer dari Sydney, Australia. Keduanya ingin menciptakan mata uang kripto yang lucu dan mampu menjangkau investor melebihi apa yang terjadi pada investor bitcoin.

Mulanya, dogecoin digunakan sebagai sistem memberi tip di Reddit atau Twitter, ketika setiap pengguna memberi tip satu sama lain lantaran membagikan konten yang menarik.

Baca juga: Tertarik Investasi di Bitcoin dan Mata Uang Kripto Lainnya? Simak Dulu Tips Ini

Menilai Dogecoin

Dilansir dari CNBCsaat ini untuk menentukan apakah dogecoin benar-benar memiliki nilai atau tidak masih menjadi perdebatan. Sebab, penggunaan dogecoin sebagai mata uang masih sangat terbatas.

Meski kian banyak merchant yang menerima dogecoin sebagai alat pembayaran, namun jumlahnya belum cukup banyak.

Tidak seperti ethereum yang sistemnya bisa digunakan oleh programmer atau pengembang untuk membangun aplikasi yang menyediakan penggunanya untuk meminjam atau meminjamkan uang, tidak banyak yang bisa dilakukan oleh siapapun melalui dogecoin.

Selain itu, dogecoin juga dinilai tidak bisa menjadi sumber kekayaan yang diandalkan. Sebab, untuk itu, diperlakukan keyakinan yang lebih terhadap sebuah mata uang kripto serta jaringan blockhain yang menjadi pondasinya.

Baca juga: Waspada Penipuan Investasi Berkedok Aset Kripto

Dengan berbagai keterbatasan tersebut, lonjakan harga dogecoin pun dinilai cukup spekulatif. Dogecoin saat ini memiliki nilai lantaran orang yang berinvestasi di dalamnya mempercayai aset kripto tersebut memiliki nilai.

Di sisi lain, mereka juga percaya orang lain akan membeli mata uang kripto itu di harga yang tinggi.

"Kami melihat dogecoin naik harga sebagai faktor likuiditas rendah dan pertumbuhan jaringan yang ekstrim," jelas Mati Greenspan dari Quantum Economics.

"Setelah jaringan mencapai massa kritis, saya rasa jenis pertumbuhan itu tidak akan berkelanjutan," jelas dia.

Baca juga: Harga Dogecoin Kembali Cetak Rekor, Hari Ini Tembus Rp 10.498

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com