Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMDes Ini Kelola Pertashop, 22 Bulan Bisa Balik Modal

Kompas.com - 08/05/2021, 19:05 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - BPH Migas melakukan tinjauan ke berbagai daerah untuk memastikan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) jelang Lebaran. Salah satunya ke daerah Sumatera Barat (Sumbar).

Pada kesempatan itu Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa berkesempatan melihat langsung pengoperasian penyalur mini Pertashop yang dikelola oleh salah satu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kerinci, Jambi, Sumbar.

Islamudin, pengurus BUMDes yang mengelola Pertashop menjelaskan, bisnis penjualan BBM ini sudah berlangsung selama 5 bulan. Omzet harian yakni penjualan dari 700-1.000 liter BBM, jika di rata-rata maka penjualannya 850 liter per hari.

Baca juga: Ini SPBU Hub Pertashop Pertama di Jawa Tengah

Pelayanan Pertashop yang beroperasi mulai pukul 07.00-17.30 WIB tersebut dilakukan oleh dua orang pekerja secara bergantian. Keduanya pun mendapat gaji sesuai UMR yaitu 1,8 juta per bulan.

"Kedepannya direncanakan untuk Pertashop ini juga menjual pelumas dan LPG," ujar Islamudin dalam keterangan tertulis BPH Migas, Sabtu (8/5/2021).

Ia mengatakan, investasi yang dikeluarkan untuk Pertashop ini yakni senilai Rp 490 juta, tak termasuk biaya tanah yang memang milik Bumdes.

Sebanyak Rp 260 juta untuk kebutuhan tanki timbun dan peralatan Pertashop, selebihnya untuk pembangunan infrastruktur, termasuk mushalla dan toilet.

Menurutnya, dengan omzet harian yang di dapat saat ini maka akan mencapai break even point (BEP) atau balik modal dalam 22 bulan beroperasi.

"Dengan omzet harian rata-rata 850 liter, maka diperkirakan dalam 22 bulan akan tercapai BEP," kata Islamudin.

Menanggapi pengoperasian Pertashop di Kerinci tersebut, Kepala BPH Migas Fanshurullah mengatakan, bahwa omzet 700-1.000 liter per hari merupakan jumlah yang besar, bahkan melebihi Pertashop di Jawa.

"Jadi kalau BUMDes punya 10 Pertashop misalnya, sudah lebih besar dari usaha SPBU, modal lebih ringan, bisa dibantu pembiayaan bank lagi," ujarnya.

Ia pun memberikan saran untuk BUMDes merambah lini bisnis lainnya di sekitar Perthashop. Seperti membuat Coffee Shop atau Tea Shop yang memang sumber dayanya dimiliki wilayah tersebut.

"Kerinci memiliki kelebihan penghasil teh dan kayu manis, ini strategis untuk juga nantinya di lingkungan Pertashop bikin Coffee Shop atau Tea Shop. Jadi bisa meramu teh dengan kayu manis," jelasnya.

Fanshurullah berharap keberadaan Pertashop tersebut bisa menjadi perangsang tumbuhnya perekonomian rakyat di wilayah sekitar, khususnya di Kerinci itu sendiri.

"Sehingga daerah bisa tumbuh berkembang sebagaimana karakternya," pungkas Fanshurullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com