Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Perbedaan Dogecoin dan Bitcoin yang Kamu Harus Tahu

Kompas.com - 09/05/2021, 05:42 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga dogecoin mencetak rekor baru pada perdagangan Sabtu (8/5/2021)  di harga 0,74 dollar AS atau sekitar Rp 10.730 per kepin (kurs Rp 14.500).

Dengan demikian, harga dogecoin sejak awal tahun telah melonjak lebih dari 14.000 persen. Sementara bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, harga dogecoin telah melesat lebih dari 27.000 persen.

Dogecoin telah menjadi salah satu aset kripto yang cukup populer belakangan, beriringan dengan bitcoin yang harganya sempat menyentuh rekor tertinggi di 63.000 dollar AS bulan lalu.

Baca juga: Gubernur Bank Sentral Inggris Beri Peringatan untuk Investor Bitcoin dkk

Banyak pihak yang mulai membandingkan kedua mata uang kripto tersebut. Namun perlu ditegaskan, keduanya memiliki beberapa perbedaan yang mendasar. Adapun berikut perbedaan dogecoin dan bitcoin seperti dilansir dari CNBC:

1. Bitcoin memiliki kelangkaan

"Terdapat banyak perbedaan antara dogecoin dan bitcoin," ujar Chief Strategy Officer Coinshares Meltem Demirors.

Perbedaan dogecoin dan bitcoin yang paling terlihat yakni ketersediaan dari masing-masing mata uang kripto tersebut.

Dogecoin ketersediaannya tidak terbatas. Artinya, ia bisa saja diterbitkan setiap menit setiap harinya. 

"Misal, setiap hari setiap menit, sebanyak 10.000 dogecoin diterbitkan. Artinya, ada 15 juta doge baru yang beredar setiap hari, atau mencapai 5 miliar dalam setahun," ujar dia.

Ketidakterbatasan tersebut bisa memberikan dampak negatif terhadap nilai aset kripto tersebut dalam jangka waktu tertentu.

Bitcoin di sisi lain, memiliki ketersediaan yang tebatas sebanyak 21 juta koin.

Baca juga: Kenali 4 Risiko Investasi Dogecoin yang Perlu Kamu Tahu

Kelangkaan tersebut menjadi alasan utama bitcoin cocok dipegang oleh investor dalam jangka panjang. Sebab ia langka, permintaan meningkat, maka harganya juga akan terdorong naik.

"Karena perbedaan itu, saya melihat orang trading dogecoin dalam jangka pendek. Investor berharap bisa mencetak untung secara cepat. Di sisi lain, mereka memilih bitcoin untuk jangka panjang," ujar Demirors.

2. Dogecoin tidak diciptakan dengan serius

Perbedaan dogecoin dan bitcoin lainnya yakni alasan dari masing-masing aset kripto tersebut dibentuk.

Halaman:
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com