Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lampaui Target, Pertamina Geothermal Energy Produksi 4.618 GWh Listrik

Kompas.com - 10/05/2021, 07:39 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) mencatatkan, peoduksi setara listrik sebesar 4.618,27 gigawatt hours (GWh) sepanjang tahun 2020.

Realisasi tersebut lebih tinggi 14 persen dari target yang dipatok pada tahun lalu, yakni sebesar 4.044,88 GWh.

Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto mengatakan, capaian tersebut menyumbangkan 31 persen produksi geothermal nasional 2020 yang ditetapkan Kementerian ESDM sebesar 14.774 Giga Watt Hour (GWh).

Baca juga: Gandeng Singapura, Kementerian ESDM Kembangkan Potensi Panas Bumi di Sumatera

Secara rinci, area geothermal (AG) Kamojang berhasil mencatat produksi setara listrik sebesar 1.650 GWh atau lebih tinggi 13 persen dari target RKAP 2020 yang sebesar 1.454 Gwh.

Kemudian AG Lahendong mencatat produksi setara listrik sebesar 828 GWh atau lebih tinggi 10 persen dari target yang sebesar 754 GWh.

Lalu, AG Ulubelu mencatat produksi setara listrik sebesar 1.613 GWh atau lebih tinggi 21 persen dari target yang sebesar 1.335 GWh.

Sementara AG Lumut Balai mencatat produksi setara listrik sebesar 442 GWh atau lebih tinggi 12 persen dari target yang sebesar 395 GWh.

“PGE terus berkomitmen untuk meningkatkan energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional menjadi 23 persen pada 2025 di sektor panas bumi dengan strategi bisnis yang terukur,” ujar Ahmad dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (10/5/2021).

Selain menjaga pasokan listrik dari pembangkit yang telah dioperasikan saat ini, PGE juga melakukan kajian dalam rangka meningkatkan kapasitas terpasang panas bumi untuk pembangkitan energi listrik dari wilayah operasi eksisting.

Baca juga: Meski Dihadapi Pandemi, Produksi Listrik Pertamina Geothermal Lampaui Target

Area yang menjadi fokus awal dalam kajian ini adalah Area Ulubelu, Lampung, dan Area Lahendong, Sulawesi Utara.

“Ke depannya PGE menargetkan untuk mengoperasikan PLTP dengan kapasitas own operation 1,3 Giga Watt (GW) pada 2030,” kata Ahmad.

Lebih lanjut Ahmad menjabarkan, saat ini PGE mengelola 15 Wilayah Kerja Panas Bumi, dimana dalam wilayah kerja tersebut telah terbangkitkan listrik panas bumi sebesar 1.877 MW, yang terdiri dari 672 MW yang dioperasikan sendiri (own operation) oleh PGE dan 1.205 MW dikelola melalui Kontrak Operasi Bersama.

Kapasitas terpasang panas bumi di Wilayah Kerja PGE tersebut berkontribusi sebesar sekitar 88 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,5 juta ton CO2 per tahun.

Baca juga: Pengeboran Panas Bumi di Gunung Tampomas Dilakukan Tahun ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com