Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik Motor Terobos Penyekatan, Kemenhub: Belum Tentu Lolos Pulang Kampung

Kompas.com - 10/05/2021, 16:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu belakangan, viral sebuah video rombongan pemudik menggunakan sepeda motor yang menerobos pos penyekatan di Karawang.

Peristiwa itu diketahui terjadi pada Sabtu (8/5/2021) dini hari lalu.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, pemudik yang menerobos penyekatan bukan berarti akan lolos untuk bisa pulang kampung.

Baca juga: Hari Ketiga Larangan Mudik, Kemenhub: Ada 14.751 Orang Lakukan Perjalanan Non-mudik

Sebab, posko penyekatan di Karawang disiapkan berlapis.

"Jadi belum tentu (lolos mudik), itu strategi kami buka tutup (posko penyekatan), ada sekitar 11 pos lagi yang di bangun di Karawang," ungkap Budi kepada Kompas.com, Senin (10/5/2021).

Ia menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi di posko penyekatan mudik yang ada di Tanjung Pura, Karawang, Jawa Barat.

Trafik kendaraan di perbatasan Karawang-Bekasi itu memang cukup tinggi di hari biasa, namun kemarin semakin di perparah karena adanya pemudik yang menggunakan motor.

Budi menerangkan, petugas biasanya melakukan pemeriksaan di posko penyekatan dengan mengutamakan kendaraan berplat luar daerah tersebut.

Baca juga: Rombongan Pemudik Motor Terobos Pos Penyekatan, Ini Kata Kemenhub

Saat dilakukan pemeriksaan, tentu terjadi perlambatan pergerakkan di jalur itu.

Imbasnya, terjadi antrian yang cukup panjang dan padat, sebab selain pemotor, jalur itu juga dilalui kendaraan logistik maupun mobil pribadi.

Kerumunan tersebut riskan akan penularan Covid-19, oleh sebab itu penyekatan pun dibuka.

"Kalau cukup panjang itu, kita sudah punya SOP (standar operasional prosedur), kalau lebih dari 1 kilometer, itu diteruskan, jadi enggak usah ada penyekatan dulu. Biarin mencair dulu, karena kalau terjadi kerumunan kan juga enggak boleh," kata Budi.

Kendati penyekatan pada Tanjung Pura di buka, menurut Budi, pemudik akan tetap perlu melewati pemeriksaan di pos penyekatan lainnya yang ada di sepanjang jalur Karawang.

Baca juga: Patroli Kemenhub Amankan Pemudik Nekat Lewat Laut

Penyekatan berlapis ini sebagai upaya mencegah para pemudik yang nekat.

"Jadi dibagi gitulah (pemeriksaannya). Setelah Tanjung Pura, itu ada beberapa penyekatan yang dibikin lagi, supaya nanti berlapis-lapis," kata dia.

Terkait kejadian penerobosan tersebut, Kemenhub sudah melakukan evaluasi dengan pemangku kepentingan lainnya dan diputuskan untuk memperkuat jumlah petugas yang berjaga di posko penyekatan Karawang.

Namun, Budi mengakui, pengawasan yang dilakukan Kemenhub bersama Kepolisan, bisa saja tak mampu menghalau beberapa pemudik yang nekat pulang kampung.

Ia bilang, mengantisipasi hal itu, maka sudah ada posko penyekatan di Susukan, perbatasan antara Indramayu dengan Cirebon untuk dilakukan rapid test antigen.

Baca juga: Patroli Kemenhub Cegat 3 Kapal Service Boat yang Nekat Angkut Pemudik

"Kan enggak mungkin bisa semuanya (terhalau), kalau memang ada yang lolos, di pos Susukan itu ada rapid test antigen, oleh Dinas Kesehatan Kota Cirebon, yah kalau kemudian dianggapnya tidak terpapar, maka bisa jalan lagi disitu," jelas dia.

Budi pun menekankan, seberapa pun upaya yang dilakukan pemerintah untuk menerapkan kebijakan larangan mudik guna menekan penularan Covid-19, tetap peran masyarakat yang terpenting untuk tak melakukan mudik.

"Jadi cukup banyak yang kita lakukan. tapi sebetulnya yang paling efektif adalah yah kalau masyarakat mungkin tidak lakukan perjalanan, kan sudah larangan mudik juga," pungkas Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com