Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Kinerja 3 Bank Besar pada Kuartal I-2021, Siapa Paling Baik?

Kompas.com - 11/05/2021, 13:26 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

2. Bank Mandiri

Secara konsolidasi, Bank Mandiri membukukan laba bersih sebesar Rp 5,9 triliun pada kuartal I-2021.

Realisasi ini merosot 25,2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 7,9 triliun.

Meskipun total pendapatan operasional secara konsolidasi masih mengalami pertumbuhan, turut tumbuhnya biaya operasional dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) menyebabkan pertumbuhan laba bersih Bank Mandiri harus terkontraksi.

Tercatat pada Januari-Maret 2021, pendapatan bunga bersih dan premi bersih Bank Mandiri tumbuh sebesar 11,3 persen secara tahunan, menjadi Rp 17,9 triliun.

Baca juga: Kuartal I-2021, Laba Bersih Bank Mandiri Turun 25,2 Persen Jadi Rp 5,9 Triliun

Sementara itu, pendapatan dari transaksi jasa perbankan atau fee based income terkontraksi sebesar 1,62 persen year on year, menjadi Rp 7,6 triliun.

Dengan demikian, total pendapatan operasional secara konsolidasi mencapai Rp 25,6 triliun atau tumbuh 7,16 persen.

Adapun biaya operasional Bank Mandiri sepanjang kuartal I-2021 sebesar Rp 11,4 triliun, tumbuh 14,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan ini tidak lepas dari adanya biaya merger Bank Mandiri Syariah dengan bank syariah pelat merah lainnya, menjadi Bank Syariah Indonesia.

Kemudian, biaya CKPN perseroan tercatat meroket 55,42 persen secara tahunan menjadi Rp 5,4 triliun.

Baca juga: Aset Bank Mandiri Melonjak Jadi Rp 1.584 Triliun di Tengah Pandemi, Kok Bisa?

Dengan adanya pertumbuhan biaya-biaya itu, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih sebesar Rp 5,9 triliun.

3. BNI

BNI membukukan laba bersih sebsar Rp 2,39 triliun pada kuartal I-2021.

Ini merosot sekitar 43,7 persen secara tahunan dari Rp 4,25 triliun.

Capaian laba BNI pada kuartal I-2021 dibarengi dengan kecukupan pencadangan atau coverage ratio pada level 200,5 persen, lebih tinggi dari posisi akhir tahun 2020 yang sebesar 182,4 persen.

Sementara perolehan laba bersih sebelum pencadangan atau Pre-Provisioning Operating Profit (PPOP) BNI sebesar Rp 7,84 triliun.

Baca juga: Kuartal I-2021, BNI Catat Laba Bersih Rp 2,39 Triliun

Capaian PPOP itu meningkat 5,9 persen dibandingkan kuartal I-2020, yaitu sebesar Rp 7,4 triliun.

Bank dengan kode emiten BBNI itu juga mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 8,1 persen secara tahunan pada periode Januari hingga Maret 2021, menjadi Rp 639 triliun.

Pertumbuhan tersebut dikontribusikan oleh peningkatan giro dan tabungan yang masing-masing tumbuh 13,1 persen dan 12,9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com