Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Denon Prawiraatmadja
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perhubungan

Kargo Udara, Masa Depan Bisnis Penerbangan Nasional

Kompas.com - 11/05/2021, 14:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Penerbangan menjadi salah satu pilihan kuat karena kondisi geografis Indonesia yang kepulauan. Ini karena penerbangan mempunyai beberapa kelebihan dibanding transportasi lain, seperti misalnya kecepatan, keselamatan dan keamanan, serta sanggup menghadapi berbagai cuaca.

Jika mengacu pada operasional pesawat, perjalanan melintasi Indonesia dari ujung barat sampai ujung timur bisa dijalani dalam satu hari. Tentu hal ini tidak bisa dilakukan oleh moda transportasi lain.

Karena kebutuhan kargo udara yang sangat vital ini, pemerintah pun tidak melakukan pelarangan. Bahkan pemerintah justru mendorong transportasi logistik ini terus beroperasi, walaupun ada larangan bagi masyarakat untuk mudik.

E-commerce dan UMKM

Hal lain yang membantu kargo udara tumbuh adalah berkembangnya bisnis e-commerce karena perkembangan teknologi telekomunikasi.

Dengan adanya internet di hampir seluruh pelosok nusantara, bisnis e-commerce di masyarakat memang cenderung meningkat.

Apalagi saat ini dengan adanya larangan pemerintah untuk berkerumun dan meminimalkan mobilitas, maka e-commerce seperti menemukan berkah.

Hubungan e-commerce dengan layanan kargo udara di penerbangan sebenarnya saling membutuhkan. E-commerce memerlukan layanan kargo udara agar dapat mengirim barang-barangnya kepada konsumen dengan cepat, selamat dan aman.

Baca juga: Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Khusus Kargo dari Surabaya ke Hongkong

 

Begitupun sebaliknya, maskapai juga memerlukan kargo dari e-commerce untuk membiayai operasional dan mengembangkan bisnisnya.

Satu lagi yang tidak kalah pentingnya adalah upaya pemerintah untuk mendorong dan memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. UMKM terbukti mampu mendorong peningkatan perekonomian masyarakat melalui e-commerce.

Dengan penggunaan teknologi komunikasi dan informasi, barang-barang produksi UMKM sekarang sudah bisa dipasarkan di seluruh pelosok Nusantara. Dan dengan bantuan kargo udara, barang produksi UMKM ini dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh Indonesia, bahkan luar negeri.

Kerjasama Stakeholder

Satu hal yang tidak kalah penting untuk menumbuhkembangkan kargo udara nasional adalah kerjasama antar stakeholder di intra-operasional layanannya.

Stakeholder tersebut di antaranya adalah pemerintah selaku regulator serta operator seperti misalnya maskapai penerbangan, pengelola bandar udara, ground handling, regulated agent, dan agen pengiriman barang.

Kerjasama antar stakeholder ini diperlukan agar terjadi iklim bisnis yang baik di dalam bisnis kargo udara ini.

Misalnya harus dijaga jangan terjadi perang tarif kargo antar maskapai. Juga perlu dipikirkan untuk membuat aturan terkait tarif kargo udara seperti halnya tarif untuk penumpang pesawat.

Pembuatan aturan tarif ini tentu saja harus dengan mengadopsi kepentingan operator penerbangan dan masyarakat. Dengan demikian terjadi keseimbangan antara kepentingan maskapai dan masyarakat, di mana tarif yang berlaku tidak memberatkan masyarakat, namun juga tetap menguntungkan bagi maskapai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com