Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membaca Langkah Telkomsel Usai Suntik Gojek Rp 4,2 Triliun

Kompas.com - 12/05/2021, 05:56 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telekomunikasi Seluler atau Telkomsel menambah investasinya di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa Tbk (Gojek). 

Kali ini, dana yang digelontorkan Telkomsel mencapai 300 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,26 triliun (kurs R 14.200 per dollar AS).

Jumlah suntikan dana tersebut lebih besar dibandingkan dengan suntikan dana pertama yang dilakukan Telkomsel ke Gojek sebesar 150 juta dollar AS.

Dengan demikian, total investasi Telkomsel yang sudah disalurkan pada perusahaan decacorn tersebut mencapai 450 juta dollar AS.

Baca juga: Setoran Pajak Pelanggan Netflix hingga Zoom Tembus Rp 1,89 Triliun

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro sudah mengatakan, investasi lanjutan ini untuk memperkuat dan memperdalam kolaborasi dalam meningkatkan layanan digital yang komprehensif.

"Maka dari itu, Telkomsel menatap optimis upaya penanaman modal terbaru ini akan membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk melihat dan menikmati lebih banyak inovasi berbasis teknologi terdepan karya anak bangsa," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/5/2021).

Senior Analis PT MNC Sekuritas Victoria Venny mengatakan, langkah investasi yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Seluler atau Telkomsel di perusahaan digital tersebut sangat tepat.

Sebab ia menilai, potensi pertumbuhan industri digital masih sangat terbuka luas. Bahkan, valuasi dari perusahaan digital dinilai masih sangat menarik dan memiliki potensi tumbuh secara eksponensial.

"Jika kita melihat rekam jejak perusahaan digital seperti Gojek dan Tokopedia, mereka belum 10 tahun saja valuasinya sudah melebih market cap dari Telkom," ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa (11/5/2021).

"Bila Telkomsel hanya berinvestasi di infrastruktur telekomunikasi saja, maka mereka tak akan bisa berkompetisi. Itu yang menjadi pertimbangan Telkomsel berinvestasi di perusahaan digital," sambungnya.

Baca juga: Telkomsel Suntik Dana Rp 4,2 Triliun ke Gojek

Perusahaan digital masih menjanjikan

Tak hanya Telkomsel saja yang melirik perusahaan digital, sejumlah perusahaan besar seperti Djarum Group, Astra, Emtek, dan SEA Group juga sudah berinvestasi di perusahaan digital.

Bahkan baru-baru ini Emtek dan SEA Group telah menambah investasinya di beberapa perusahaan digital nasional.

Venny menilai, pertumbuhan perusahaan digital yang fokus memberikan layanan kebutuhan masyarakat Indonesia masih sangat menjanjikan. Contohnya TaniHub atau Sayur Box.

Baca juga: Suntikan Modal 300 Juta Dollar AS Telkomsel ke Gojek, Dongkrak Kinerja TelkomGroup

Venny menilai, TaniHub dan Sayur Box berhasil memangkas rantai pasok serta menghubungkan antara pembeli dan petani. Dampaknya, petani maupun konsumen mendapatkan benefit yang lebih besar.

Contoh perusahaan digital lainnya yang bisa tumbuh signifikan di mata Venny adalah HaloDoc dan SiCepat.

"Di saat pandemi Covid-19 masih terjadi, masyarakat Indonesia mau tidak mau sangat tergantung pada perusahaan digital. Terlebih lagi ketika ingin memenuhi kebutuhann sehari-hari. Saat ini saya untuk konsultasi dengan dokter dan membeli obat sudah melalui Aplikasi Halodoc. Sehingga potensi pertumbuh perusahaan digital yang menyentuh kebutuhan masyarakat masih sangat besar," kata dia.

Baca juga: Gojek Resmi Masuk ke Grup Lippo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com