Sebagaimana diketahui, kebocoran data pengguna aplikasi beberapa kali menghebohkan masyarakat Tanah Air. Terbaru terjadi pada April 2021, ketika sebuah akun Twitter membuat utas di lini masa dan mengunggah bukti transaksi sewa hotel di Traveloka. Ini terkait dengan penangkapan eks petinggi FPI Munarman, oleh aparat beberapa hari sebelumnya.
Unggahan foto bukti transaksi ini ditanggapi beragam oleh warganet. Tak sedikit yang bertanya, kok bisa data transaksi yang seharusnya terlindungi bocor dan bebas bertebaran di medsos. Keamanan bertransaksi tiket pesawat, sewa hotel, dan sejenisnya lewat aplikasi termasuk Traveloka pun dipertanyakan.
Merespons tanda tanya warganet, Ruby menjelaskan bahwa sejumlah voucher hotel yang ditampilkan dalam satu foto adalah hasil editan. Di situ tercantum nama aplikasi dan identitas pemesan yang kemudian direlasikan dengan sosok tertentu. Ia yakin kebocoran data pengguna bukan dari Traveloka.
"Tinggal kita lihat karakteristik dari dua sumber legal tersebut, dari mana bocornya. Kalau sumber kebocoran dari platform aplikasi, masa cuma satu-dua kasus yang muncul? Berkaca pada sejumlah kasus, kebocoran data pribadi konsumen yang terjadi akibat kelalaian pihak aplikasi biasanya bersifat massal atau sangat banyak," kata dia.
Baca juga: Setoran Pajak Pelanggan Netflix hingga Zoom Tembus Rp 1,89 Triliun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.