Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Impor Elpiji, Begini Langkah Pertamina

Kompas.com - 12/05/2021, 07:44 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rangka mengurangi ketergantungan impor liquefied petroleum gas (elpiji), PT Pertamina (Persero), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), dan Air Products & Chemicals Inc. (APCI) memastikan proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) terus berlanjut.

Kepastian berlanjutnya proyek gasifikasi tersebut ditandai dengan penandatanganan Amendemen Perjanjian Kerja Sama Pengembangan DME antara Pertamina, PTBA, dan APCI.

Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Pengolahan DME yang menjadi bagian dari kerja sama pengembangan DME tersebut.

"Kerja sama gasifikasi batu bara bisa menghemat cadangan devisa hingga Rp 9,7 triliun per tahun dan menyerap 10.000 tenaga kerja," ujar Menteri BUMN Erick Thohir melalui keterangan tertulis yang dikutip dari keterbukaan informasi, Rabu (12/5/2021).

Baca juga: Ini Daftar Wilayah Aglomerasi yang Bisa Dilalui Tanpa SIKM

Menurut Erick, hal ini sejalan dengan upaya mewujudkan ketahanan energi dan penguatan green economy di Indonesia sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Proyek Strategis Nasional ini akan dilakukan di Tanjung Enim selama 20 tahun, dengan mendatangkan investasi asing dari APCI sebesar 2,1 miliar dollar AS atau setara Rp 30 triliun.

Erick menilai, dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta DME per tahun untuk mengurangi impor elpiji 1 juta ton per tahun sehingga dapat memperbaiki neraca perdagangan.

Selain itu, proyek ini diharapkan dapat memberikan multiplier effect antara lain menarik investasi asing lainnya, dan melalui penggunaan porsi TKDN di dalam proyek juga dapat memberdayakan industri nasional dengan penyerapan tenaga kerja lokal.

Dalam kesempatan itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, sejalan dengan arahan Presiden melalui grand strategi energi nasional berupa transisi energi, green energy, dan circular energy menjadi prioritas.

"Pertamina sebagai BUMN telah memformulasikan kembali strategi yang sejalan dengan arahan pemerintah dalam pencapaian target bebas impor elpiji pada tahun 2027 dan penurunan emisi karbon di tahun 2030," tuturnya.

Baca juga: 5 Langkah Menghindari Kebocoran Data Pribadi Pengguna Aplikasi

Selain itu, Nicke menuturkan, Pertamina juga memahami bahwa pengembangan dan produksi DME ini berkaitan dengan isu lingkungan.

Oleh karenanya, Pertamina akan menjalankan proyek DME secara paralel dengan proyek Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) sehingga isu mengenai emisi karbon dapat ditekan hingga mencapai 45 persen.

Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto menambahkan, para pihak yang terlibat dalam penandatanganan akan bekerja keras untuk segera merealisasikan pembangunan proyek.

Di samping itu, kerja sama tersebut menjadi portofolio baru bagi perusahaan yang tidak lagi sekadar menjual batu bara, tetapi juga mulai masuk ke produk-produk hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah.

"Kami percaya penandatanganan pada hari ini merupakan lompatan signifikan dalam perkembangan kerja sama proyek, dan kami optimistis proyek ini dapat dijalankan tepat waktu," ujarnya.

Baca juga: Membaca Langkah Telkomsel Usai Suntik Gojek Rp 4,2 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com