Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Gotong Royong Disuntikkan Akhir Mei, Harganya Rp 1 Juta

Kompas.com - 13/05/2021, 13:32 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menetapkan harga vaksin gotong royong yang akan diberikan bekerja sama dengan pelaku usaha. Harga yang ditentukan oleh pemerintah sebesar Rp 500.000 per dosis.

Program vaksinasi gotong royong akan diadakan pada Mei 2021. Pemerintah mematok harga vaksin gotong royong Rp 500.000 per dosis, rinciannya Rp 375.000 untuk harga vaksin per dosis dan biaya penyuntikannya seharga Rp 125.000.

Sehingga perusahaan harus mengeluarkan Rp 1 juta per karyawan untuk dua kali dosis vaksin Covid-19.

Adapun pemerintah sudah mengalokasikan 1 juta dosis vaksin Sinopharm dari total komitmen pengiriman 7,5 juta dosis vaksin.

Baca juga: 10 Alur Seleksi CPNS 2021 yang Akan Diumumkan Usai Lebaran

Vaksin Covid-19 buatan Sinopharm adalah vaksin berjenis inactivated vaccine yang disebut SARS-CoV-2 Vaccine (Vero Cell).

Vaksin berjenis inactivated adalah vaksin yang menggunakan partikel virus yang dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan terhadap virus, tanpa mengambil risiko respons penyakit yang serius.

"Harga vaksin Rp 375.000 per dosis dan persyaratan penyuntikannya Rp 125.000 sehingga totalnya Rp 500.000," ujar Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto dikutip dari Kontan, Kamis (13/5/2021).

Selain itu, ada pula vaksin produksi Cansino yang akan didatangkan. Pemerintah telah menyepakati pengadaan vaksin Cansino sebanyak 5 juta dosis.

Baca juga: Harga Daging Sapi Melonjak Sampai Rp 170.000/Kg

Sementara vaksin Covid-19 buatan CanSino Biologics adalah vaksin vektor berbasis adenovirus tipe 5. Melansir CDC, vaksin vektor menggunakan versi modifikasi dari virus yang berbeda (vektor) untuk menyampaikan instruksi penting ke sel manusia.

Manfaat dari vaksin vektor, seperti halnya vaksin lainnya, adalah mereka yang divaksinasi mendapatkan perlindungan dari infeksi virus corona tanpa harus terpapar Covid-19.

"Vaksin gotong royong ini diharapkan sudah bisa dilaksanakan nanti di akhir bulan Mei ini," terang Airlangga.

Airlangga bilang vaksin yang akan digunakan dalam program gotong royong itu telah mendapatkan sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Baca juga: Biaya Vaksin Gotong Royong Ditetapkan Rp 500.000 Per Dosis

WHO merekomendasikan vaksin Sinopharm diberikan kepada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas dalam dua dosis penyuntikan.

Selang waktu penyuntikan antara dosis pertama dan dosis kedua disarankan tiga hingga empat minggu.

Respon pengusaha

DIkutip dari Harian Kompas, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Roy Mande mengatakan, vaksinasi gotong royong itu sulit diakses oleh sektor-sektor yang saat ini masih terdampak Covid-19.

Kondisi arus kas perusahaan yang masih macet membuat perusahaan kesulitan membeli vaksin dengan harga Rp 1 juta per orang itu.

Sektor perdagangan termasuk salah satu di antaranya. Pada triwulan I-2021, sektor perdagangan masih mengalami pertumbuhan minus 1,23 persen. Sementara itu, jumlah pekerja yang diserap oleh sektor ini mencapai 19,2 persen dari angkatan kerja.

Baca juga: Bukan Vaksin, Menhub Usul Tes Covid-19 Gratis buat Pemudik via Darat Saat Arus Balik

”Karena vaksinasi gotong royong ini pasar bebas, maka yang paling kuat yang bisa lebih dahulu memvaksin pekerjanya. Usaha kecil dan yang masih terdampak Covid-19 ini bakal kesulitan,” kata Roy saat dihubungi di Jakarta.

Untuk memberi dampak pengganda (multiplier effect) pada ekonomi, sektor yang saat ini tumbuh minus karena pandemi seharusnya menjadi prioritas.

Demikian pula untuk mendukung kekebalan kelompok (herd immunity). Sektor yang berhubungan langsung dengan konsumen atau yang lingkungan kerjanya berdesakan seharusnya diprioritaskan.

Roy berharap, pemerintah dapat meregulasi mekanisme pelaksanaan vaksinasi gotong royong agar tetap berdasarkan skala prioritas tersebut. Jika tidak, akan tercipta ketimpangan antarsektor.

”Kalau tidak diatur, market yang bicara. Yang kuat, yang dapat. Yang punya uang, yang bisa memvaksin pekerja,” katanya.

Baca juga: Banyak Negara Batasi Ekspor Vaksin Covid-19, Erick Thohir Fokus Pengadaan dari Dalam Negeri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Whats New
Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com