Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Dagang Turki-Israel Semakin Mesra di Bawah Erdogan

Kompas.com - 15/05/2021, 09:41 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Hubungan Turki dan Israel selalu saja pasang surut. Di bawah Presiden Recep Tayyip Erdogan, Turki kerapkali melontarkan kecaman pada Israel, terutama jika terkait soal konflik di Palestina.

Namun demikian, hubungan kedua negara bisa dibilang sangat harmonis jika kaitannya dengan hubungan dagang.

Bahkan, Turki adalah satu dari sedikit negara mayoritas muslim yang sudah lama mengakui keberadaan Israel. Kedua negara sudah lama menempatkan kedutaan besarnya masing-masing sebagai realisasi hubungan diplomatik, jauh sebelum negara-negara Arab menormalisasi hubungannya dengan Tel Aviv.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Perdagangan Turki pada Sabtu (15/5/2021), hubungan harmonis dalam perdagangan Republik Turki dan Israel sudah terjalin selama puluhan tahun, dan kecenderungannya terus mengalami peningkatan.

Baca juga: Erdogan, Hagia Sophia, dan Krisis Ekonomi Turki

Israel adalah mitra dagang penting bagi Turki, juga sebaliknyaa bagi Israel. Hubungan baik ini tetap terjalin di bawah pemerintahan Erdogan.

Kedua negara juga sudah menyepakati kerja sama perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) yang ditandatangani pada 14 Maret 1996 di Yerussalem dan mulai berlaku pada tangga 1 Mei 1997.

"Dengan FTA Turki-Israel, tarif dan hambatan non-tarif dihilangkan dalam perdagangan antara kedua belah pihak. Perjanjian tersebut juga mencakup berbagai bidang terkait perdagangan perpajakan internal, neraca pembayaran, pengadaan pemerintah, bantuan negara, hak kekayaan intelektual, anti-dumping, tindakan pengamanan, dan aturan negara asal," tulis pernyataan Kementerian Perdagangan Turki.

Semakin mesra

Kedua negara juga sepakat menghapus beberapa ketentuan bea masuk dan cukai untuk komoditas industri mulai 1 Januari 2000. Hal yang sama juga berlaku untuk komoditas pertanian.

Baca juga: Erdogan Pecat Gubernur Bank Sentral Turki, Ini Gara-garanya

"Turki dan Israel saling memberikan penghapusan atau pengurangan tarif tak terbatas dan atau pengurangan atau penghapusan tarif dalam bentuk kuota tarif untuk beberapa produk pertanian," bunyi pertanyaan Kementerian Perdagangan Turki.

Selanjutnya, pada tahun 2006 dan 2007 kedua negara juga merevisi daftar produk pertanian yang diberikan perlakuan istimewa berdasarkan kesepakatan perjanjian bebas yang sudah lebih dulu diteken.

Dari data Kementerian Perdagangan Turki, volume perdagangan Israel-Turki terus mengalami kenaikan signifikan, terutama sejak dimulainya perdagangan bebas.

Tahun 2017, pemerintah Turki mencatat volume perdagangan kedua negara mencapai 4,913 miliar dollar AS. Angka itu meningkat sebesar 12 persen dibandingkan pada tahun 2016.

Baca juga: Seperti Apa Kehidupan Ekonomi Warga Palestina?

Masih di tahun yang sama, impor barang dan jasa dari Israel tercatat sebesar 1,505 miliar dollar AS. Sebaliknya, ekspor Turki ke Israel yakni mencapai 3,407 miliar dollar AS.

Hingga saat ini, nilai perdagangan kedua negara terus mengalami peningkatan. Kondisi ini seolah tak terpengaruh dengan tensi hubungan kedua negara yang menyangkut isu Palestina.

Dikutip dari data Trading Economics yang bersumber dari Turkish Statistical Institute (TSI), sepanjang Maret 2021 nilai ekspor Turki ke Israel mencapai sebesar 495,58 juta dollar AS atau meningkat dari ekspor pada Februari 2021 lalu yakni sebesar 432,79 juta dollar AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com