Selain memberhentikan Direksi KFD, RUPSLB juga menyepakati untuk mengangkat Agus Chandra sebagai Plt. Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika dan Abdul Azis sebagai Plt. Direktur. Perubahan direksi ini bertujuan untuk membangun kembali kepercayaan publik atas citra dan persepsi positif Kimia Farma.
“Saya sebagai Pelaksana Tugas Dirut KFD akan meningkatkan kinerja dan citra KFD dalam memberikan layanan klinik dan laboratorium sesuai dengan SOP dan GCG PT Kimia Farma Diagnostika,” ujar Agus Chandra.
Saat ini, klinik dan laboratorium PT Kimia Farma Diagnostika melakukan beberapa model perbaikan. Diantaranya, restrukturisasi organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan. Kemudian, penguatan sistem layanan dan supporting dengan mengedepankan aplikasi digital dan cashless.
Baca juga: Erick Thohir Pecat Seluruh Direksi Kimia Farma Diagnostika akibat Kasus Alat Tes Antigen Bekas
“Kimia Farma juga melakukan pengawasan berupa inspeksi mendadak (sidak) dari pihak ketiga, seperti dinas kesehatan, aparat kepolisian, dan dinas lingkungan hidup, dinas kelautan, dan instansi lainnya. Perseroan juga memastikan sistem pengawasan internal (SPI), serta penempatan petugas pengawas mutu di setiap branch manager dan outlet KFD,” ungkap Agus Chandra.
Agus Chandra memastikan, Internal KFD melalui SPI juga akan melakukan pengawasan internal terhadap lab dan klinik KFD di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, ia memastikan akan tegas terhadap bentuk pelanggaran SOP.
“Selama ini pengawas mutu dirangkap oleh bagian operasional. Sekarang kami memerintahkan BM (branch manager) untuk membentuk tim pengawas yang terpisah sebagai bagian dari check and balance,” kata Agus Chandra.
Baca juga: YLKI: Kasus Alat Tes Antigen Bekas Sungguh Keji, Mengancam Keselamatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.