Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil William Tanuwijaya, Dulu Penjaga Warnet, Kini Bos Tokopedia

Kompas.com - 18/05/2021, 08:43 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Salah satu titik yang mengubah hidupnya adalah ketika salah satu calon pemodal malam pesimis pada rencana bisnisnya.

Baca juga: Mengenal PayLater Online Shop yang Jadi Pesaing Kartu Kredit

”Wiliam kamu masih muda. Jangan sia-siakan masa muda kamu. Kamu itu membawa mimpi yang muluk-muluk. Model kamu semua dari Lembah Silicon. Mereka ini lahir spesial, kamu tidak seperti itu. Sudahlah cari yang lebih realistis,” kata William menirukan ucapan temannya tersebut.

Berkali-kali ditolak, Wiliam mengaku modalnya adalah kegigihan. Akhirnya, pada 2009 mantan bosnya menjadi pemodal pertama. Meski demikian. jalannya tetap tidak mudah.

Ia kemudian kembali ke kampus dengan mengikuti pameran peluang kerja. Sebab, untuk membangun perusahaan teknologi, ia membutuhkan sumber daya manusia. Sejak pertama ia percaya dengan hal itu. Tak ada aset dan tak ada sumber daya lain yang lebih penting selain manusia.

”Saya berdiri dua hari di pameran itu untuk mencari kandidat. Tidak satu pun yang melamar di pameran itu. Sementara, di depan saya adalah satu stan sebuah bank besar. Di stan bank itu ada ribuan mahasiswa yang mengantre. Di tempat saya cuma ada satu mahasiswi yang menjadi panitia dan dia bertanya ini perusahaan apa?" katanya.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Startup?

Meski ia mengaku introvert, William Tanuwijaya mengubah strategi dengan berbicara dari kelas ke kelas sehingga pelan-pelan jumlah pelamar mulai bertambah. Tahun kelima mereka mendapat 85 orang. Namun, kemudian setelah itu berubah.

Tokopedia yang semula sedikit diminati orang, kini diminati puluhan ribu kandidat. Tahun lalu, dua anak Indonesia yang berkesempatan kuliah di Harvard Business School magang di Tokopedia.

Pemodal dari luar negeri pun terus berdatangan meski ia mengaku pada awalnya ia dan teman-temannya kerap ditolak dan disebut hanya membuang waktu mereka seusai presentasi.

Setelah lama bercerita, ia kembali menekankan bahwa Tokopedia baru menjalani fase permulaan. Melihat jumlah pelapak atau usaha kecil menengah (UKM) yang bergabung dengan Tokopedia, yaitu sekitar 2 juta orang, William juga mengaku jumlah ini masih harus terus ditambah sampai jumlah tak terbatas.

Baca juga: Apa itu UMKM dan Kriterianya?

Ia berkali-kali mengatakan, modal dari semua itu adalah semangat bambu runcing. Ia belajar semangat bambu runcing dari kisah pejuang kemerdekaan yang memiliki modal sederhana itu melawan penjajah yang bersenjata canggih.

Tak hanya itu, mereka juga memiliki harapan bahwa perjuangan mereka tidak akan sia-sia karena akan mengantarkan Indonesia menjadi merdeka.

”Buat saya, harapan itulah yang selalu menjaga mimpi dan misi Tokopedia. Di kantor lama kami ada auditorium namanya The Founding Fathers. Ada lukisan Bung Karno dan tulisan titipan pendiri bangsa ini, yaitu bermimpilah setinggi langit, jika kau jatuh kau akan jatuh di antara bintang-bintang," ungkap dia.

Baca juga: Apa Itu COD dalam Jual Beli Online? Simak Risiko dan Keuntungannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com