Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Bitcoin, Ini Aset Kripto Pertama yang Tembus Rp 1 Miliar

Kompas.com - 18/05/2021, 11:34 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga aset kripto yEarn.Finance atau YFI tengah mengalami tren penguatan.

Bahkan, alternative coin (altcoin) itu menjadi aset kripto pertama yang harganya menembus Rp 1 miliar, lebih tinggi dibanding aset kripto terbesar, Bitcoin.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, meskipun bitcoin memiliki valuasi pasar lebih besar, YFI masih mengungguli dalam segi harga.

Baca juga: Bitcoin hingga Dogecoin Terjun Bebas, Ini 10 Aset Kripto Paling Cuan Dalam Sepekan

Menurut dia, hal tersebut menunjukkan adanya potensi altcoin yang masih kuat, di tengah tren penurunan harga Bitcoin.

Indodax mencatat, harga YFI menembus harga tertingginya Rp 1,38 miliar pada akhir pekan lalu, saat Bitcoin sudah menunjukkan penurunan, bersamaan dengan Ethereum, dan lainnya.

“Per hari ini, YFI masih berada di level Rp 1 miliar,” kata Oscar dalam keterangan tertulis, Selasa (18/5/2021).

Lebih lanjut Oscar menyebutkan, kenaikan YFI melonjak drastis dari pertama kali listing di Indodax, Agustus 2020, yaitu pada kisaran harga Rp 74 juta.

Dengan demikian, sampai saat ini kenaikannya sudah hampir mencapai sekitar 20 kali lipat dalam waktu kurang dari satu tahun.

Dalam waktu kurang lebih satu bulan, YFI tercatat meningkat hampir 2 kali lipat, dimana Pada April 2021, harganya berqda di kisaran Rp 700 juta.

“Beberapa hari ini, memang Bitcoin turun drastis. Tetapi, kita bisa melihat altcoin lain yang menguat. Salah satu yang menarik adalah YFI. Kripto ini merupakan kripto pertama yang menembus Rp 1 miliar. Bahkan tertinggi melewati Rp 1,3 miliar,” tutur Oscar.

Oscar menjelaskan yEarn.Finance adalah adalah ekosistem dari protokol yang dibangun di atas cryptocurrency Ethereum.

Tujuan di balik pembuatan YFI adalah untuk memudahkan interaksi pengguna dengan protokol DeFi dan kemudian memaksimalkan persentase tahunan dalam mata uang kripto.

“Ada beberapa faktor mengapa harga YFI begitu mahal. Pertama adalah YFI yang memiliki supply maksimal yang lebih sedikit yaitu hanya 3.666 token saja,” katanya.

Baca juga: Elon Musk hingga Menkeu AS Khawatir dengan Konsumsi Listrik Bitcoin, Mengapa?

Token YFI sendiri sangat sedikit supplynya sehingga kenaikan permintaan ini mendorong harga jadi sangat tinggi. Sehingga, inilah yang menyebabkan harganya begitu mahal.

Di sisi lain, Oscar menyatakan, penurunan bitcoin adalah hal yang biasa di dunia kripto.

Menurut dia, harga bitcoin yang naik turun lebih dari 20 persen adalah hal biasa dan inilah yang membuat kesempatan buat para trader membeli di harga murah.

Baca juga: 10 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Membeli Aset Kripto

Salah satu penyebab penurunan kripto saat ini terjadi karena pernyataan Elon Musk di Twitter yang mendorong aksi jual.

“Jadi, penurunan ini juga bisa dimanfaatkan oleh member dan masyarakat Indonesia untuk membeli kripto di harga diskon,” ujarnya.

Sama halnya dengan bitcoin, YFI juga bisa dibeli dengan harga mulai dari Rp 10.000 saja di Indodax. Begitu juga dengan kripto yang lain yang sudah mencapai harga ratusan juta.

“Itu menariknya trading kripto karena transaksinya bisa dalam desimal tidak harus membeli 1 koin,” ucap Oscar.

Baca juga: Cuitan Elon Musk Kembali Bikin Harga Bitcoin Anjlok ke Kisaran Rp 624 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com