Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/05/2021, 15:13 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan layanan transportasi on demand Gojek dan e-commerce Tokopedia resmi merger atau melakukan penggabungan.
Entitas atau perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia pun memiliki nama baru, yakni Grup GoTo.

Data manajemen menunjukkan, entitas gabungan ini memiliki total transaksi atau gross transaction value (GTV) sebesar 22 miliar dollar AS atau sekitar Rp 319 triliun pada 2020.

Selain itu, sepanjang tahun 2020 lalu, Grup GoTo juga tercatat memiliki 1,8 miliar transaksi, lebih dari 2 juta mitra driver tercatat, lebih dari 11 juta mitra usaha, lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan, serta kontribusi mencapai 2 persen kepada total produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Baca juga: Menakar Untung Rugi GoTo bagi Ekonomi Nasional

Dengan sumber daya tersebut, Grup Goto diklaim akan mampu menciptakan platform konsumen digital terbesar di Indonesia, dengan melayani sebagian besar kebutuhan konsumsi rumah tangga.

"Jaringan mitra usaha serta mitra driver di dalam Grup GoTo yang saling melengkapi akan menghadirkan pilihan barang dan jasa yang tak tertandingi," tulis manajemen Grup GoTo, Senin (17/5/2021).

Andre Soelistyo, yang mulanya adalah Co-CEO Gojek, kini menjabat sebagai CEO Grup GoTo. Sementara dari perwakilan Tokopedia, Patrick Cao, menjabat sebagai Presiden GoTo.

Profil Andre Soelistyo

Andre menjabat sebagai Co-CEO Gojek bersama dengan Kevin Alwi ketika Nadiem Makarim memutuskan lengser dan menjabat sebagai Menteri Pendidikan pada tahun 2019 lalu.

Sebelum menjabat sebagai Co-CEO, Andre merupakan Presiden Gojek sejak tahun 2016.

Ikatan Andre dengan Gojek dimulai ketika ia bekerja di Northstar Group, investor institusi pertama Gojek. Melalui dukungan Northstar, bisnis Gojek yang mulanya seperti layanan call center mulai bergeser dan menjadi aplikasi ponsel. Pada tahun 2015, aplikasi tersebut hanya fokus pada layanan ride hailing dan beberapa layanan lain. Baru kemudian saat Andre bergabung dengan super app tersebut, Gojek mengembangkan layanannya ke sektor kesehatan dan investasi pribadi.

Baca juga: Bentuk Grup GoTo, Ini Kata Bos Gojek dan Tokopedia

Sehingga bisa dikatakan, Andre adalah sosok di belakang proses Gojek melakukan diversifikasi layanan konsumen.

Selain itu, ia jugalah yang mengawal proses penggalangan dana hingga lebih dari 5 miliar dollar AS dari investor mulai dari Google, Tencent Holdings, Astra International, KKR & Co, serta Warburg Pincus.

Cakupan Bisnis GoTo

Melalui merger ini, model bisnis GoTo akan mengombinasikan layanan e-commerce, pengiriman barang, pengiriman makanan, transportasi, dan keuangan. Grup GoTo juga akan menciptakan platform konsumen digital terbesar di Indonesia, melayani sebagian besar kebutuhan konsumsi rumah tangga.

Jaringan mitra usaha serta mitra driver di dalam Grup GoTo juga akan saling melengkapi akan menghadirkan pilihan barang dan jasa yang dibutuhkan, didukung oleh layanan pembayaran digital dan keuangan yang akan semakin mempermudah masyarakat sekaligus meningkatkan inklusi keuangan.

Baca juga: Arti Nama GoTo, Perusahaan Gabungan Gojek-Tokopedia

GoTo mengombinasikan transaksi platform Gojek yang memiliki volume dan frekuensi yang tinggi, dengan platform e-commerce Tokopedia yang memiliki frekuensi medium, namun dengan nilai transaksi tinggi. Grup GoTo akan menggarap potensi besar pertumbuhan ekonomi Indonesia - terbesar di Asia Tenggara - yang memiliki segmen kelas menengah yang terus bertumbuh pesat serta populasi muda yang sangat tanggap teknologi.

Untuk diketahui, dengan merger Gojek dan Tokopedia, maka Grup GoTo memiliki 20 investor institusi. Investor tersebut yakni Antara lain, Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ketika Mendag Zulhas Cek Harga dan Pasokan Bapok di Pasar Senen…

Ketika Mendag Zulhas Cek Harga dan Pasokan Bapok di Pasar Senen…

Whats New
Jaga Kelestarian Lingkungan, Sinar Mas Tanam Ratusan Pohon di Jabodetabek

Jaga Kelestarian Lingkungan, Sinar Mas Tanam Ratusan Pohon di Jabodetabek

Whats New
Kemendag Berencana Naikkan Harga Minyakita Jadi Rp 15.000 Per Liter

Kemendag Berencana Naikkan Harga Minyakita Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
KAI Tambah 34 Perjalanan Kereta Selama Nataru, Tiket Sudah Bisa Dibeli

KAI Tambah 34 Perjalanan Kereta Selama Nataru, Tiket Sudah Bisa Dibeli

Whats New
Belum Sepakat Soal Harga, Begini Kelanjutan Divestasi Saham Vale Indonesia

Belum Sepakat Soal Harga, Begini Kelanjutan Divestasi Saham Vale Indonesia

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini 30 November di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini 30 November di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah Merah

IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah Merah

Whats New
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 30 November 2023

Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 30 November 2023

Spend Smart
OASA Garap Peluang Usaha Biomassa dan Bio-CNG di Blora, Nilai Investasinya Lebih dari 1,5 Triliun

OASA Garap Peluang Usaha Biomassa dan Bio-CNG di Blora, Nilai Investasinya Lebih dari 1,5 Triliun

Whats New
BSI Targetkan Penyaluran Pembiayaan hingga Akhir Tahun Mampu Tumbuh Double Digit

BSI Targetkan Penyaluran Pembiayaan hingga Akhir Tahun Mampu Tumbuh Double Digit

Whats New
Hypefast Gandeng Lazada dan Cosmax Dorong Pertumbuhan 'Brand' Lokal

Hypefast Gandeng Lazada dan Cosmax Dorong Pertumbuhan "Brand" Lokal

Whats New
4 Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan bagi Pekerja Informal

4 Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan bagi Pekerja Informal

Whats New
Harga Emas Dunia Bertahan di Dekat Level Tertinggi Dalam 7 Bulan

Harga Emas Dunia Bertahan di Dekat Level Tertinggi Dalam 7 Bulan

Whats New
Pemerintah Bakal Larang 'E-commerce' Jual Barang di Bawah HPP, Bikin UMKM Merugi?

Pemerintah Bakal Larang "E-commerce" Jual Barang di Bawah HPP, Bikin UMKM Merugi?

Whats New
Bagaimana Pergerakan IHSG Hari Ini 30 November? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Bagaimana Pergerakan IHSG Hari Ini 30 November? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com