JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna Setia mengatakan, hingga kini, BEI belum menerima dokumen permohonan pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) dari perusahaan Gojek, Tokopedia maupun entitas gabungan Gojek-Tokopedia yaitu GoTo.
"Sebagai Bursa tentunya kami akan selalu siap menerima dan memproses seluruh permohonan perusahaan yang berencana untuk IPO dan mencatakan sahamnya di BEI," ujarnya kepada wartawan, Selasa (18/5/2021).
Walaupun demikian, pihaknya merespons positif atas kolaborasi Gojek dan Tokopedia dengan membentuk perusahaan baru bernama Grup GoTo.
Baca juga: Arti Nama GoTo, Perusahaan Gabungan Gojek-Tokopedia
"Kami menyambut baik pengumuman merger antara Gojek dan Tokopedia dengan harapan hal tersebut akan memberikan manfaat yang luas baik kepada perusahaan dan industri baik pada tingkat nasional maupun global," kata dia.
Dalam rangka mengakomodasi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, lanjut Nyoman, BEI telah mengembangkan sistem yakni melakukan pengembangan terhadap klasifikasi perusahaan melalui peluncuran IDX-IC (IDX-Industrial Classification) dan sudah berlaku mulai 25 Januari 2021.
Dengan adanya klasifikasi baru tersebut, diharapkan lebih menggambarkan sektoral dan industri dari para perusahaan tercatat. Lalu, BEI juga sedang merampungkan peraturan Bursa nomor I-A. Selanjutnya, berdiskusi bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka pengembangan regulasi terkait multiple voting shares (MVS).
"Beberapa hal tersebut di atas diharapkan dapat mengakomodasi perusahaan yang memang layak tercatat di papan utama untuk dapat tercatat di papan utama serta sebagai upaya Bursa Efek Indonesia dalam rangka merespon perkembangan dunia bisnis saat ini," tuturnya.
Baca juga: 4 Fakta Merger Tokopedia dan Gojek
Sebelumnya, Gojek dan Tokopedia resmi melakukan penggabungan atau merger dengan diumumkannya pembentukan perusahaan baru, yakni Grup GoTo. Kesepakatan antar platform berstatus decacorn dan unicorn itu didukung oleh berbagai investor raksasa seperti Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, hingga Tencent.
Hadirnya Grup GoTo disebut akan memberikan layanan pengiriman cepat dengan jangkauan luas untuk berbagai layanan digital, akan menjadikan pengiriman di hari yang sama untuk layanan e-commerce menjadi sebuah standar praktik sehari-hari di Indonesia.
GoTo diyakini akan semakin meningkatkan layanan pembayaran dan keuangannya untuk dapat menjangkau sekitar 140 juta masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam mengakses sistem keuangan di Indonesia.
Baca juga: Ini 20 Daftar Investor Grup GoTo, Ada Alibaba hingga Google
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.