Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu Bakal Naikkan PPN, Sandiaga Uno: Timing-nya Belum Tepat

Kompas.com - 18/05/2021, 20:19 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menanggapi rencana Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk meningkatkan realisasi pajak tahun 2022.

Menurut Sandiaga kenaikan PPN belum tepat waktunya karena kondisi ekonomi saat ini sedang tertekan, terutama sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Mengenai PPN saya sudah menyampaikan pada Bu Sri Mulyani, pendapat saya dari segi ekonomi kreatif, PPN tersebut akan semakin membebani, terutama bagi para pelaku parekraf yang sekarang sedang mengalami kesulitan, dan timing-nya belum tepat,” kata Sandiaga, Selasa (18/5/2021).

Baca juga: Tingkat Efikasi Vaksin Sinopharm untuk Vaksinasi Gotong Royong

Sandiaga berharap Kementerian Keuangan bisa memikirkan ulang terkait rencana tersebut. Sebab jika tidak, peningkatan PPN tersebut dinilai akan berdampak terutama bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang sedang mengalami kesulitan.

“Karena, dunia usaha akan semakin terbebani dan bisa berakibat pada keputusan PHK yang tidak bisa dielakan lagi. Oleh karena itu kita harus memberikan masukan, terutama dari sektor yang tertekan akibat pandemi seperti parekraf, mungkin untuk sektor lain bisa dipertimbangkan,” ujar dia.

Selain rencana kenaikan PPN, Sandiaga juga mengungkapkan rencana Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memangkas pagu anggaran Kemenparekraf tahun depan. Sandiaga mengaku dapat menerima hal tersebut karena kondisi keuangan negara sedang sulit.

Sandiaga juga memastikan Kemenparekraf akan menjajaki peluang Private Public Partnership untuk memastikan pembangunan dan invstasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa terus bergerak dan menjadi tumpuan lapangan pekerjaan, serta mata pencarian bagi 34 juta masyarakat Indonesia.

“Tahun depan pagu indikatif Parekraf dipotong cukup dalam. Saya bisa menerima keputusan tersebut karena kondisi keuangan negara sedang berat. Kami akan melakukan Private Public Partnership untuk memastikan pembangunan dan invstasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa terus bergerak di tengah pandemi,” ucap dia.

Baca juga: Daftar Terbaru Fintech P2P Lending Terdaftar dan Kantongi Izin OJK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com